Last updated on 1 Maret, 2024
Toyota membesut mesin mobil legendaris bernama 2JZ, ada fakta menarik apa saja?
Autos.id – Jika Anda pernah menonton film “The Fast and The Furious”, Anda pasti familiar dengan mobil Toyota Supra Mk. IV yang digunakan oleh karakter bernama Brian O’Conner. Dalam film tersebut, Toyota Supra Mk. IV sangat cepat bahkan dapat mengejar Ferrari.
Lalu yang jadi pertanyaannya adalah apakah itu hanya ada di dalam “film” atau Toyota Supra Mk. IV benar-benar sangat cepat Jawabannya adalah Toyota Supra Mk. IV memang sebuah mobil yang istimewa karena memiliki mesin yang juga luar biasa.
Lalu mesin apa yang jadi penggerak Toyota Supra Mk. IV? Jawabannya adalah 2JZ. Mesin besutan Toyota ini sangat populer di dunia, terutama di kalangan penggemar kecepatan.
Lalu apa keistimewaan dari mesin 2JZ? Simak ulasan hingga fakta-faktanya berikut ini.
Sejarah
Pada awal tahun 1990-an, industri otomotif Jepang mengalami perkembangan pesat. Hal ini terjadi karena adanya “bubble economy” atau pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat di Jepang.
Toyota, bersama dengan pabrikan lainnya, termotivasi untuk menciptakan mobil dengan mesin istimewa. Oleh karena itu, pada tahun 1991, mereka memperkenalkan mesin yang dikenal dengan kode 2JZ.
Baca juga: Intip Evolusi Toyota Supra, Mobil Sport Andalan Toyota
Penerus 1JZ
Saat membicarakan mesin 2JZ, yang muncul dalam pikiran adalah mobil Toyota Supra Mk. IV. Namun, sebenarnya mesin 2JZ pertama kali digunakan dalam Toyota Aristo dan beberapa model mobil Toyota lainnya.
Seperti namanya, mesin 2JZ merupakan penerus dari generasi sebelumnya, yaitu mesin 1JZ. Mesin ini digunakan dalam Toyota Chaser, Toyota Cresta, dan Toyota Crown.
Sebenarnya, mesin ini awalnya hanya dipasang pada mobil-mobil Toyota yang dijual di Jepang, dikenal sebagai Japanese Domestic Market (JDM). Namun, popularitasnya meroket ketika Toyota Supra A80 muncul dalam film “The Fast and The Furious”.
Baca juga: Toyota GR Supra Kini Hadir Dengan Varian GT4 Evo, Jauh Lebih Kencang
Ada 3 Varian
Mesin 2JZ memiliki tiga varian, yaitu 2JZ-GE, 2JZ-GTE, dan 2JZ-FSE. Mesin 2JZ sering menjadi pilihan utama bagi para pembalap karena memiliki tenaga yang besar dan daya tahan yang tinggi. Oleh karena itu, mesin ini cocok digunakan dalam balapan drag race, drifting, Pikes Peak, dan bahkan Le Mans 24 jam.
Daya tarik mesin 2JZ tidak hanya karena tenaganya yang besar dan daya tahannya yang tinggi. Harganya juga relatif lebih terjangkau dibandingkan dengan mesin lain di kelasnya.
Selain itu, komponen racing untuk mesin ini juga mudah ditemukan. Karena alasan ini, tidak mengherankan jika mesin 2JZ lebih populer daripada mesin ikonik lainnya dari Jepang, seperti RB26DETT, SR20DET, 13B, F20, dan 4G63T.
Performa
Mesin 2JZ menunjukkan performa yang luar biasa. Varian Turbo dari mesin 2JZ mampu menghasilkan tenaga hingga 800 HP, bahkan ketika mesin masih dalam kondisi standar. Berikut adalah performa dari ketiga varian mesin 2JZ.
1. 2JZ-GE
Mesin 2JZ-GE adalah varian standar dalam keluarga mesin 2JZ yang mampu menghasilkan tenaga antara 215 hingga 230 HP pada 5800-6000 RPM dan torsi sebesar 283 hingga 298 Nm pada 4800-5800 RPM. Blok silinder dari mesin 2JZ-GE terbuat dari besi tuang (cast-iron) dan kepala silinder terbuat dari aluminium.
Mesin 2JZ-GE menggunakan sistem Sequential Electronic Fuel Injection dan memiliki 4 katup per silinder. Pada tahun 1997, teknologi VVT-i (Variable Valve Timing with intelligence) diterapkan pada semua varian mesin 2JZ. Namun, terdapat kelemahan pada varian 2JZ-GE, yaitu pada connecting rod yang memiliki kekuatan yang lebih rendah.
Beberapa mobil Toyota yang menggunakan mesin 2JZ-GE antara lain Toyota Aristo, Toyota Altezza AS300, Toyota Chaser, Lexus IS300, Toyota Supra, Toyota Crown, Toyota Mark II, Toyota Soarer, dan lain-lain.
Baca juga: Toyota Supra Matte White Edition Bakal Debut di Jepang
2. 2JZ-GTE
Mesin 2JZ-GTE adalah varian 2JZ yang memiliki tenaga paling besar dan menjadi favorit banyak orang di antara varian 2JZ lainnya. 2JZ-GTE mampu menghasilkan tenaga sebesar 320HP. Mesin ini dirancang sebagai pesaing utama untuk mesin RB26DETT yang sukses sejak awal diluncurkan.
Terdapat “Gentleman’s Agreement” di antara produsen mobil Jepang, sehingga Toyota menyatakan bahwa 2JZ-GTE hanya memiliki tenaga 280HP, padahal sebenarnya mampu menghasilkan 320HP.
2JZ-GTE dapat menghasilkan torsi sebesar 427 Nm. Akselerasinya juga sangat mengesankan, mampu mencapai 0-100 km/jam dalam waktu kurang dari 5 detik, bahkan dengan kondisi mesin standar pabrik.
Mesin 2JZ-GTE juga memiliki versi ekspor yang memiliki tenaga lebih besar dibandingkan versi Jepang. Hal ini disebabkan oleh turbocharger baru yang terbuat dari stainless steel, nok kem baru, dan injektor yang lebih besar. Sedangkan pada versi Jepang, turbocharger yang digunakan menggunakan bahan keramik. Selain itu, debit injektornya juga lebih rendah, yaitu 450cc/menit, sementara versi ekspor memiliki debit injektor sebesar 550cc/menit.
Mesin Twin-Turbo 2JZ-GTE bekerja secara berurutan (sequential), yang berarti turbo tekanan rendah akan aktif pada putaran mesin rendah. Namun, saat mesin berputar pada putaran tinggi, maka turbo tekanan tinggi akan diaktifkan.
Pada dasarnya, 2JZ-GTE menggunakan 2JZ-GE sebagai dasar. Blok mesin, batang penghubung, dan poros engkolnya sama. Yang membedakannya terletak pada penggunaan twin turbocharger secara berurutan dan intercooler air-to-air yang dipasang di samping mesin.
Baca juga: Toyota Hadirkan New GR Supra, Performa Lebih Gahar Tapi Dijamin Nyaman
3. 2JZ-FSE
Varian terakhir adalah 2JZ-FSE, yang juga memiliki kapasitas 3.000cc dan sudah dilengkapi dengan sistem injeksi langsung (direct injection). Sistem injeksi ini sama dengan pendahulunya, yaitu mesin 1JZ-FSE, namun memiliki rasio kompresi yang lebih tinggi, yaitu 11,3:1.
Tenaga yang dihasilkan oleh mesin ini sama dengan 2JZ-GE yang sudah dilengkapi dengan teknologi VVT-i, yaitu sebesar 217 HP dengan torsi 294 Nm. Mesin 2JZ-FSE biasanya digunakan dalam mobil dengan transmisi otomatis, seperti Toyota Crown, Toyota Progres, dan lain-lain.
Baca juga: Toyota GR Supra 2023 Akhirnya Dapatkan Transmisi Manual
Durabilitas
Ketahanan mesin 2JZ sungguh luar biasa sehingga ada yang menyebutnya sebagai mesin “badak” atau “anti-peluru”. Sebutan itu bukanlah klaim yang berlebihan. Blok mesin, terutama varian 2JZ-GTE, sangat solid dan tidak diragukan lagi kualitasnya. Materialnya sangat tebal sehingga mampu menahan tenaga yang besar, bahkan hingga mencapai 2.000 HP!
Selain blok mesin yang sangat kuat, crankshaft dan main bearing pada 2JZ-GTE juga memiliki daya tahan yang tinggi. Desain bukaan katup dan piston menggunakan sistem no-interference, yang berarti jika timing belt putus, mesin tidak akan mengalami kerusakan. Timing belt 2JZ-GTE sendiri tidak akan selip jika rutin diganti secara teratur.
Mesin ini juga dilengkapi dengan mekanisme penyemprotan oli dari dinding silinder yang berfungsi untuk mendinginkan piston saat mesin berputar pada RPM tinggi. Mekanisme ini menjaga agar mesin tetap awet meskipun sering dipacu hingga redline. Pompa oli dan sistem pendingin bawaan pabrik saja sudah mampu menahan tenaga hingga 1.000 HP.
Meskipun Toyota merekomendasikan tenaga maksimal 2JZ-GTE sebesar 320 HP, tanpa harus melakukan modifikasi pada mesin, mesin 2JZ-GTE mampu menghasilkan tenaga hingga 800 HP tanpa risiko kerusakan. Bahkan, di Qatar terdapat Supra yang dimiliki oleh Al Anabi Performance yang menggunakan mesin 2JZ-GTE dengan tenaga mencapai 2.000 HP! Yang menakjubkan, mesin tersebut tetap bertahan tanpa mengalami kerusakan!
Untuk mencapai tenaga 2.000 HP, diperlukan perubahan besar pada mesin seperti penggunaan camshaft yang lebih besar, melakukan port and polish, menggunakan pompa bahan bakar yang lebih kuat, dan modifikasi lainnya. Al Anabi Performance juga menggunakan turbo raksasa dengan diameter 98mm dan tekanan 5.8 Bar.
Sumber: Berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.