Autos.id – Setiap pengendara harus memahami fungsi dan jenis busi kendaraannya. Agar saat terjadi kerusakan, pengendara tidak salah memilik busi yang tepat sesuai spesifikasi kendaraannya.
Busi biasanya terbuat dari bahan tahan panas seperti logam atau paduan logam. Kualitas busi yang baik sangat penting untuk kinerja optimal mesin, efisiensi pembakaran, dan emisi gas buang yang rendah. Busi yang rusak atau kotor dapat menyebabkan masalah seperti pengapian yang tidak sempurna, konsumsi bahan bakar yang meningkat, atau mesin yang sulit dihidupkan.
Pada saat yang tepat dalam siklus pembakaran, busi menghasilkan lonjakan tegangan listrik melalui elektroda yang terpisah oleh celah sempit. Percikan listrik ini kemudian menyebabkan pembakaran campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar mesin, menghasilkan tenaga yang diperlukan untuk menggerakkan piston-piston dalam mesin.
Fungsi Busi untuk Kendaraan
Busi adalah salah satu komponen dalam mesin pembakaran internal yang berfungsi untuk menghasilkan percikan listrik yang diperlukan untuk membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar mesin. Busi biasanya terletak di kepala silinder mesin dan terhubung dengan sistem pengapian. Fungsi dan cara kerja busi adalah sebagai berikut:
- Membakar campuran bahan bakar dan udara
Busi menghasilkan percikan listrik yang membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar mesin. Percikan ini memicu reaksi kimia yang menghasilkan ledakan kecil, sehingga menggerakkan piston-piston dalam mesin.
- Pengaturan waktu pengapian
Busi memainkan peran penting dalam pengaturan waktu pengapian. Percikan listrik yang dihasilkan oleh busi harus terjadi pada saat yang tepat dalam siklus pembakaran, yaitu ketika piston berada di posisi yang optimal untuk menerima dorongan dari ledakan pembakaran. Pengapian yang tepat waktu meningkatkan efisiensi pembakaran dan kinerja mesin secara keseluruhan.
- Mengoptimalkan pembakaran
Busi juga membantu mengoptimalkan proses pembakaran di dalam ruang bakar. Dengan menghasilkan percikan listrik yang kuat dan konsisten, busi membantu memastikan pembakaran campuran bahan bakar dan udara menjadi lebih efisien dan sempurna. Ini berkontribusi pada efisiensi mesin yang lebih baik, konsumsi bahan bakar yang lebih rendah, dan emisi gas buang yang lebih bersih.
Macam-macam Jenis Busi
Busi memiliki berbagai macam jenis sesuai bahan dan kebutuhannya masing-masing, seperti:
- Busi Standar
Busi standar merupakan jenis busi yang diproduksi untuk sebagian besar kendaraan bermotor. Ujung elektroda terbuat dari nikel dengan diameter rata-rata 2,5 mm. Busi standar ini dapat digunakan dalam jarak pemakaian hingga 20 ribu km, dengan catatan kondisi pembakaran normal dan tidak dipengaruhi oleh faktor lain seperti oli mesin yang buruk atau konsumsi BBM yang berlebihan.
- Busi Platinum
Busi platinum adalah favorit para penggemar touring karena kemampuannya yang unggul. Ujung elektroda terbuat dari nikel, sedangkan elektroda tengahnya terbuat dari platinum. Hal ini membuat busi platinum lebih tahan terhadap panas. Diameter elektroda tengah busi ini berkisar antara 0,6 mm hingga 0,8 mm, dan umur busi ini dapat mencapai 30 ribu km.
- Busi Iridium
Busi iridium dapat dikategorikan sebagai busi semi-kompetisi yang populer di kalangan tuner untuk mesin yang tidak standar. Ciri khasnya adalah ujung elektroda terbuat dari nikel dan elektroda tengah terbuat dari paduan iridium, dengan warna platinum yang buram. Diameter elektroda busi ini juga berkisar antara 0,6 mm hingga 0,8 mm. Umur busi iridium berkisar antara 50 ribu hingga 70 ribu km. Jenis busi ini cocok digunakan pada mesin motor berkapasitas 150 cc ke atas.
- Busi Racing
Busi jenis ini dirancang dan dibuat dengan bahan yang tahan terhadap tekanan dan suhu mesin yang tinggi, serta dirancang untuk mampu mengimbangi pemakaian full throttle dan deceleration. Busi racing ini berbeda dengan busi iridium.
- Busi Resistor
Jenis busi ini sering membuat konsumen keliru, karena logo “R” dalam huruf latin dengan font miring banyak yang menganggapnya sebagai singkatan “Racing”. Sebenarnya, “R” dalam logo ini mengacu pada resistor. Busi ini digunakan untuk melindungi perangkat elektronik digital seperti speedometer dan lainnya. Oleh karena itu, busi ini cocok digunakan sebagai perlindungan untuk perangkat elektronik digital pada motor.
Baca juga: Tanda-tanda busi bermasalah
Arti Kode Busi NGK dan Denso
Busi juga memiliki nomor atau kode tertentu yang digunakan untuk mengidentifikasi jenis dan karakteristik busi, seperti panjang elektroda, tipe pengapian, dan kekuatan termal. Pemilihan busi yang tepat untuk mesin yang digunakan sangat penting agar mesin berfungsi dengan baik.
NGK dan Denso adalah produsen suku cadang mobil yang terkenal, terutama dalam hal busi. Busi adalah komponen penting dalam sistem pembakaran mesin mobil yang berfungsi untuk menghasilkan loncatan api listrik di dalam ruang bakar mesin.
Kode busi NGK dan Denso mengacu pada sistem penomoran yang digunakan oleh masing-masing produsen untuk mengidentifikasi karakteristik dan spesifikasi busi mereka. Namun, penting untuk dicatat bahwa kode busi dapat bervariasi tergantung pada negara dan wilayah.
Berikut adalah contoh kode busi NGK dan Denso:
1. NGK:
- Kode busi NGK terdiri dari kombinasi huruf dan angka.
- Contoh: BKR6E-11
- “B” menunjukkan jenis konstruksi busi (misalnya, “B” untuk busi standar).
- “K” menunjukkan jenis terminal (misalnya, “K” untuk terminal kuningan).
- “R” menunjukkan tipe resistor (misalnya, “R” untuk busi dengan resistor terpasang).
- “6” menunjukkan panjang gap elektroda busi (misalnya, “6” untuk panjang gap 0,6 mm).
- “E” menunjukkan bahan elektroda (misalnya, “E” untuk elektroda nikel).
- “-11” menunjukkan karakteristik panjangnya elektroda tanpa hambatan atau dengan hambatan tertentu
2. Denso:
- Kode busi Denso juga terdiri dari kombinasi huruf dan angka.
- Contoh: IK16
- “I” menunjukkan busi iridium.
- “K” menunjukkan panjang gap elektroda busi (misalnya, “K” untuk panjang gap 1,1 mm).
- “16” menunjukkan karakteristik desain dan aplikasi busi tertentu.
Kode-kode tersebut adalah contoh umum dari sistem penomoran busi NGK dan Denso. Namun, penting untuk selalu memeriksa panduan spesifikasi yang diberikan oleh produsen atau menghubungi ahli suku cadang mobil untuk memastikan bahwa Anda memilih busi yang sesuai dengan kendaraan Anda.
Baca juga: NGK Busi Indonesia Kini Berganti Nama Perusahaan Menjadi Niterra
Berbagai Sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.