Last updated on 3 Mei, 2023
Jakarta, Autos.id – Mengendarai motor yang irit adalah kebanggaan bagi setiap pemilik kendaraan roda dua. Sayangnya, dalam waktu tertentu kendaraan bisa mengalami boros BBM.
Bila sudah begini, banyak pemilik kendaraan akan mencari cara untuk menghemat bahan bakar. Salah satunya ialah dengan mengubah setelan stationer pada kendaraan.
Ya, cara tersebut rupanya seringkali dilakukan oleh kebanyakan pemilik motor dengan harapan bisa mengirit bahan bakar. Apalagi bila rute perjalanan yang ditempuh setiap harinya lumayan jauh.
Kawan Autos tentunya akan mengotak-atik beberapa komponen motor dengan harapan bisa menghemat pengeluaran untuk membeli bahan bakar.
Baca juga: Motor Cc Kecil Pakai Pertamax Turbo Salah Atau Benar ?
Sebenarya hal tersebut sah-sah saja dilakukan. Akan tetapi, setiap pemilik kendaraan roda dua harus mewaspadai efek dari mengubah setelan stationer pada kendaraan. Apalagi pada saat berada di tengah kemacetan.
Memang mengendarai kendaraan roda dua disebut-sebut lebih efektif untuk mengatasi kemacetan di kota besar salah satunya Jakarta. Sayangnya, terkadang menggunakan kendaraan roda dua di tengah kemacetan yang panjang juga bisa menjadi masalah.
Apa permasalahannya? Permasalahannya adalah mesin kendaraan menjadi cepat panas. Bila sudah terjadi demikian, pastinya kawan Autos bertanya mengapa mesin kendaraan roda dua menjadi lebih cepat panas dari biasanya?
Baca juga: Astaga, Inilah Efek Mencuci Motor Saat Mesin Panas!

Mengubah setelan stationer bisa menyebabkan mesin motor cepat panas (source: youtube)
Beberapa orang barangkali menyebutkan bahwa penggunaan BBM yang tidak sesuai dengan standarnya adalah penyebab dari mesin kendaraan menjadi semakin panas. Tetapi benarkah demikian?
Dikutip dari laman Liputan6 (29/03), rupanya Zahid, Service Education Yamaha menyebutkan bahwa pengaturan bahan bakar kendaraan yang terlalu irit bisa menyebabkan mesin cepat panas.
“Settingan stationer yang diotak-atik bisa mengirit bahan bakar tapi juga menyebabkan mesin jadi mudah panas”
Hal tersebut bisa terjadi apabila kendaraan masih menggunakan karburator. Apalagi saat ini banyak tutorial tentang pengiritan bahan bakar pada kendaraan. Dan salah satu caranya ialah memutar bagian sekrup setelan stationer atau udara agar sedekat mungkin dengan arah brebet.
Memang bila dilihat, mengubah setelan stationer pada kendaraan roda dua membuat penggunaan bahan bakar menjadi lebih irit.
Namun, tahukah kawan Autos, penyetelan tersebut sebenarnya hanya cocok digunakan ketika mesin dalam kondisi yang sudah dingin.
Pada saat mesin sudah dalam kondisi panas, setelan stationer malah akan semakin meningkat alias meninggi. Selain hal tersebut terlambat mengganti oli juga bisa menghambat kinerja mesin kendaraan. Lebih dari itu, suhu yang terlalu panas menyebabkan sistem pendinginan menjadi kurang terawat.
Nah, Zahid pun menyarankan agar para pengguna yang sudah mengubah setelah stationer kendaraan mengembalikannya menjadi setelan bawaan pabrik. Terlebih bila motor tersebut adalah motor injeksi yang lebih banyak mengandalkan sensor.
Baca juga: Cucian Motor Murah dan Bagus ini Triknya
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.
