Ada sekitar 46,2 juta airbag Takata yang tercatat belum mendapat perbaikan karena terbatasan ketersediaan suku cadang, hal ini membuat pemerintah AS meradang.
Amerika, Autos.id – Takata, suplier airbag asal Jepang tak pernah sepi dari masalah. Kali ini senator Amerika asal Florida, Bill Nelson yang kembali melaporkan adanya jutaan airbag Takata yang bermasalah.
Dalam laporannya, seperti lansiran Carscoops Senin (5/6/2017) lebih dari 65 persen dari 46,2 juta kantung udara Takata tercatat belum mendapat perbaikan sehingga membuat pengguna kendaraan tak nyaman.
“Dari jumlah tersebut, Nelson merici bahwa masalah inflator airbag sejak 2015 telah membunuh 16 orang dan lebih dari 180 orang mengalami cedera akibat pecahan logam yang dipentalkan dari inflator airbag”
Dari jumlah tersebut, Nelson merici bahwa masalah inflator airbag sejak 2015 telah membunuh 16 orang dan lebih dari 180 orang mengalami cedera akibat pecahan logam yang dipentalkan dari inflator airbag.
Menurut Nelson, hanya 15,8 juta inflators di AS yang telah diperbaiki sampai pertengahan Mei. Sementara 8,8 juta pemilik tambahan telah menerima pemberitahuan recall namun perbaikan terus tertunda karena terbatasan ketersediaan suku cadang.
Dalam sebuah pernyataan, Nelson meminta Presiden Trump untuk menunjuk seorang kandidat untuk memimpin National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) untuk memimpin penarikan kembali. “Kami sangat membutuhkan seorang pemimpin yang akan berkomitmen untuk menyelesaikan kekacauan Takata ini,” tegas Nelson.
Untuk diketahui, NHTSA mengungkapkan bahwa pada tahun 2019, kurang lebih 64 juta airbag Takata perlu ditarik di Amerika Serikat. Pada bulan Februari 2017, Takata setuju untuk membayar 1 miliar USD untuk menyelesaikan penyelidikan terhadap inflatornya setelah mengaku bersalah atas tuduhan melakukan tindak pidana di AS.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.