Sentul, Autos.id – Walau dalam balapan seri keempat ETCC 2000 Pro, mobil yang ditunggangi Denny Rommel Samuel mengalami kendala, namun terus berusaha agar dapat menyentuh garis finish. Dengan kemahirannya mengendarai kuda besi ini, Denny akhir berhasil naik podium kedua pada balapan yang digelar di Sirkuit Sentul, Bogor, Minggu (17/10) lalu. Kendala mobil yang dialami Denny pada gardan, gearbox dan fuel pump yang baru diketahui saat balapan.
“Hasil balapan Minggu lalu kurang bagus, karena masalah mobil ini baru ketahuan pada saat balapan, karena pada saat kualifikasi di hari sebelumnya, semuanya baik-baik saja dan tidak ada kendala apapun. Memang saya akui, untuk fuel pump sudah cukup lama sekian tahun belum diganti,” jelas Denny.
Denny mengaku, meski harus finish kedua, namun secara keseluruhan atau standing point ETCC 2000 Pro Denny masih memimpin. Namun, poin yang diraihnya ini sangat tipis dengan posisi kedua dan mungkin saja dapat terkejar. Karena itu, Denny akan mengganti semua spare parts yang mengalami kerusakan agar dapat tampil maksimal di dua seri tersisa.
Pertama kali turun di ETCC pada tahun 2014, Denny mengawati balapannya dari kelas Master yang akhirnya berhasil naik ke level Pro pada tahun 2018 hingga saat ini. Namun, pada tahun 2018, Denny sempat mengikuti kelas balap lainnya di ISSOM, tetapi baginya, balapan ETCC masih lebih seru.
“Karena pembalap yang memiliki waktu terbaik di kelas balap tersebut, pasti akan beralih ke ETCC sehingga balapan yang lain tersebut kurang seru dibandingkan ETCC. Terlebih lagi persaingannya ETCC cukup bagus karena pembalap mempersiapkan mobilnya dengan baik,” tukas Denny.
Namun, ayah tiga putra putri ini menyayangkan peserta ETCC 2000 saat ini semakin berkurang. “Menurut saya, biaya untuk ETCC 2000 lebih mahal dibandingkan ETCC 3000, Karena pada mesin 2000 cc tidak terlalu banyak pilihannya, dibandingkan dengan mesin 3000cc,” imbuh pemilik bengkel umum untuk kendaraan harian di Jakarta Pusat ini.
Saat ditanyakan balapan ETCC saat ini dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dirinya mengaku lebih menarik, karena seluruh kelas digabung menjadi satu saat start, seperti Kelas Novice, Master dan Pro 2000 dan 3000. Karena saya bisa bertarung dengan mesin yang kapasitas mesinnya lebih besar. Tetapi sayangnya terlalu ramai dan sering terjadi insiden di lintasan dan sulit untuk mencari waktu terbaik,” papar Denny yang ke depannya berharap agar ETCC dapat menjaga regenerasi pembalap, jangan sampai punah, terlebih lagi untuk ETCC 2000.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.