Last updated on 22 Mei, 2023
Irit tidaknya konsumsi BBM sebuah mobil tidak melulu tergantung pada faktor mobil itu sendiri. Ada cukup banyak hal lain yang dapat mempengaruhi kehematan konsumsi BBM sebuah mobil.
Jakarta, Autos.id – Salah satu hal yang cukup berpengaruh terhadap kehematan bahan bakar mobil adalah gaya berkendara kita. Semakin kencang dan agresif gaya mengemudi kita, maka boros juga konsumsi BBM mobil kita.
Gaya mengemudi yang agresif bukanlah satu-satunya hal yang dapat membuat konsumsi BBM mobil jadi lebih boros. Ada beberapa faktor teknis yang juga membuat konsumsi BBM jadi lebih boros.
Oleh karena itu, perlu diketahui apa saja faktor teknis yang dapat membuat bahan bakar mobil jadi cepat berkurang, supaya kita bisa mengantisipasinya, dan konsumsi BBM mobil kita pun bisa tetap irit seperti sebagaimana mestinya.
Walau mungkin terdengar agak sepele, tapi hal pertama yang dapat membuat konsumsi BBM mobil jadi lebih boros adalah kurangnya tekanan angin pada ban.
Menjalankan mobil dengan tekanan ban kurang memiliki beberapa konsekuensi. Selain membuat konsumsi bbm jadi lebih boros, membiarkan ban bertekanan di bawah rekomendasi pabrikan juga bisa menyebabkan pecah ban.
Selain kurangnya tekanan angin pada ban, knalpot bocor juga bisa membuat konsumsi BBM jadi lebih boros. Knalpot bocor tak ubahnya dengan mengganti sistem gas buang model free flow. Lancarnya gas buang, membuat mesin akan menghisap bensin lebih banyak ke dalam ruang bakar.
Lalu semprotan injektor pada mesin yang sudah menggunakan teknologi injeksi yang tidak sempurna akan menghasilkan butiran bensin yang sulit terbakar. Begitu pula dengan karburator kotor, air-fuel ratio ideal akan sulit tercapai, yang menyebabkan meningkatnya kebutuhan konsumsi bahan bakar.
Baca juga: Mitos Goyangkan Mobil Saat Isi BBM, Apa Dampaknya?
Untuk yang satu ini, selain membuat konsumsi BBM jadi membengkak, masalah ini juga dapat menyebabkan akibat yang fatal apabila terus didiamkan, yakni rem macet.
Karat di dalam sistem rem akan membuat piston di kaliper tidak bekerja dengan baik. Karat bisa membuat piston di kaliper tidak kembali ke posisi semula setelah rem diinjak. Hasilnya, kampas rem akan bergesekan dengan cakram atau teromol sehingga putaran roda tidak lancar.
Terakhir adalah karena roda yang tidak selaras. Meluruskan kembali sudut-sudut di roda memiliki dampak penghematan yang signifikan.
Di samping memperpanjang umur komponen suspensi seperti tie-rod, bearing, ban dan lainnya, spooring atau wheel alignment mampu mengefisienkan penggunaan bahan bakar. Ini karena dengan sudut roda benar, gesekan ban dengan aspal akan diminimalkan.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.