Setelah Volkswagen (VW) tahun lalu, kemudian disusul Mitsubishi, kini kasus kecurangan emisi gas buang menimpa Nissan setelah Kementerian Lingkungan Korea Selatan menemukan kecurangan emisi pada model diesel Nissan.
Seoul, Autos.id – Masalah kecurangan emisi perlahan-lahan menerpa semua brand besar otomotif. Setelah Volkwagen pada 2015 lalu, Mitsubishi beberapa bulan lalu, kini hal yang sama terjadi pada merek Jepang lainnya yakni Nissan.
Dikutip dari Leftlane, Selasa (17/5/2016) pemerintah Korea Selatan telah menemukan kecurangan emisi pada Nissan dalam laporan hasil emisi gas buang untuk kendaraaan dieselnya untuk mengelabui aturan emisi yang ditetapkan di Negeri Ginseng tersebut.
Sedangkan menurut laporan Reuters, Kementrian Lingkungan pemerintah Korea Selatan telah mengumukan kerugian yang mencapai 330 juta won atau kira-kira Rp3,73 miliar untuk semua model diesel Nissan yang diduga melebihi batas emisi gas buang.
“Kementrian Lingkungan pemerintah Korea Selatan telah mengumukan kerugian yang mencapai 330 juta won atau kira-kira Rp3,73 miliar untuk semua model diesel Nissan yang diduga melebihi batas emisi gas buang”
Ironisnya, Minggu (15/5/2016) lalu beredar kencang keputusan Nissan untuk membeli 34% saham Mitsubishi setelah investasi bersama mereka tersangkut manipulasi data emisi Mitsubishi yang dikembangkan di Jepang untuk pasar luar negeri.
Tuduhan pemerintah Korea Selatan segera dibantah keras oleh Nissan, dengan memberi pernyataan resmi bahwa Nissan bekomitmen untuk tidak melakukan manipulasi apapun terkait tingkat emisi pada setiap unit yang mereka bangun.
Masalah emisi terus didalami pemerintah setiap negara setelah kasus besar menimpah VW, untuk memastikan gas pembuangan kendaraan tidak sampai mengganggu lingkungan, sehingga batasan yang ketat ditetapkan sesuai keadaan suhu suatu negara. Namun celah tetap saja dicari pabrikan untuk memuluskan produknya meski dengan kecurangan.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.