Recall Jeep Wrangler saat ini tengah dilakukan oleh tim FCA setelah adanya laporan yang menemukan fakta jika airbag tidak mengembang saat benturan.
Califronia, Autos.id – Fiat Chrysler Automobiles (FCA) kembali menghadapi masalah latennya terkait kerusakan airbag yang berpengaruh pada kegagalan kinerja perangkat ini. Kali ini Jeep Wrangler yang mengalami masalah tersebut.
Leftlane, Jumat (21/10/2016) melaporkan, FCA telah mengkonfirmasi masalah kegagalan airbag ini menimpa Jeep Wrangler yang diproduksi tahun 2016-2017. Sebagai mobil terbaru, pihak Jeep mengaku pemasok untuk sistem airbag mungkin berkontribusi dalam masalah recall Jeep Wrangler ini.
“Dalam dokumen recall ditemukan modul tidak menerima sinyal dari sensor airbag depan, sehingga kedua kantong udara tidak mengembang ketika terjadi benturan”
Kegagalan kinerja airbag pada recall Jeep Wrangler juga mendapat beberapa penafsiran sesuai hasil pengetesan yang agak berbeda. Dari sisi pemerintahan saat crash test mematok airbag akan bekerja pada saat mobill membentur keras dengan kecepatan 56 km/jam. Sementara tes internal mencatat airbag baru bekerja dengan kecepatan lebih tinggi dari itu.
Beberapa kegagalan yang terjadi saat crash test membuat beberapa model mobil berbagai brand mengalami kegagalan kerja airbag. Dari masukan insinyur dan ahli kegagalan airbag depan dan sabuk pengaman terdapat pada kabel sensor yang dipindahkan produksen untuk merampingkan perakitan kendaan.
Crash test berikutnya mendapatkan kendaraan baru masih banyak menggunakan routing kabel tua yang berpengaruh pada lambannya aktivasi pada sensor airbag yang membuat sistemnya memiliki respon yang lambat saat benturan. Hal ini terjadi pada model Wrangler 2016.
Dalam dokumen recall Jeep Wrangler ditemukan fakta jika modul tidak menerima sinyal dari sensor airbag depan, sehingga kedua kantong udara tidak mengembang ketika terjadi benturan frontal dan pretension seat belt yang tidak bekerja optimal ikut meningkatkan risiko cedera,
Untuk mengatasi masalah ini FCA terus mengembangkan penyelidikan internal terkait semua yang berhubungan dengan potensi kegagalan airbag, sehingga tidak ada kesalahpahaman dan masalah yang terlewatkan dalam melakukan recall dan perbaikan.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.