Terios 7 Wonders Tour de Flores kini digelar sebagai ekspedisi kelima dari penjelajahan menggunakan Daihatsu Terios ke tujuh destinasi berbeda. Perjalanan menempuh 837 km selama 5 hari.
Flores, Autos.id – Sukses dengan Terios 7 Wonders Sumatera Coffee Paradise pada 2012, Terios 7 Wonders Java Hidden Paradise (2013), Terios 7 Wonders Amazing Celebes Heritage (2014), dan Terios 7 Wonders Wild Borneo Adventure (2015), Daihatsu kembali menggelar ekspedisi ke-5 Terios 7 Wonders.
Kali ini penjelajahan menggunakan unit Daihatsu Terios itu diberi tajuk Terios 7 Wonders Tour de Flores. Ekspedisi berlangsung pada 19-23 Mei 2016 dengan menempuh rute sekitar 837 km selama 5 hari.
Rombongan akan menyusuri alam liar dan menjelajahi beragam destinasi bersejarah khas Flores, mulai dari Larantuka di ujung timur dan berakhir di Labuan Bajo di ujung barat Flores. Ekspedisi ini bertujuan untuk membuktikan ketangguhan Daihatsu Terios di berbagai kondisi jalan sekaligus mengunjungi 7 destinasi warisan sejarah Flores.
“Rombongan akan menyusuri alam liar dan menjelajahi beragam destinasi bersejarah khas Flores, mulai dari Larantuka di ujung timur dan berakhir di Labuan Bajo di ujung barat Flores”
Perjalanan kali ini akan menggunakan tiga unit Daihatsu Terios tipe R Adventure yang terdiri dari dua unit bertransmisi manual dan sisanya yang bertransmisi otomatis. Peserta terdiri dari tim Daihatsu Indonesia, jurnalis dan blogger.
“Ekspedisi Terios 7 Wonders tahun ini diselenggarakan sebagai wujud dukungan Daihatsu pada even balap sepeda internasional Tour de Flores yang diikuti oleh lebih dari 25 negara peserta, yang bertujuan untuk mengenalkan pesona alam dan peninggalan bersejarah di Pulau Flores. Kami bersyukur 5 kali ekspedisi Terios selalu mendapatkan respon yang baik dari masyarakat,” ujar Amelia Tjandra, Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor (ADM) dalam keterangan persnya, Kamis (19/5/2016).
Ekspedisi akan menempuh tujuh etape. Etape 1 akan mengeksplorasi Larantuka, sebuah kota yang memiliki catatan sejarah sebagai sebuah kerajaan yang kental dengan pengaruh Portugis. Etape 2, dari Larantuka menuju Maumere sejauh 122 km, untuk mengeksplor bekas kediaman raja Sikka yang disebut Lepo Gete.
Etape 3, berlanjut dari Maumere menuju Kelimutu, untuk menikmati keindahan Danau Tiga Warna di puncak Gunung Kelimutu. Etape 4, dari Danau Kelimutu menuju arah Ende, untuk eksplorasi desa adat Ndona, yang terkenal dengan Tenun Ikat.
Etape 5, perjalanan berlanjut menuju Bajawa, untuk menjelajahi Kampung Megalitikum Bena, sebuah desa tradisional dengan kehidupan natural penduduk suku Bajawa dengan rumah adat yang sederhana. Etape 6, berlanjut dari Bajawa menuju Ruteng, dan menjelajahi Gua Liang Bua, sebuah gua purba tempat ditemukannya Homo Floresiensis yang hidup di zaman Pleistosen.
Etape 7, perjalanan terakhir dari Ruteng menuju Labuan Bajo, yang singgah ke Desa Wae Rebo, sebuah desa tradisional yang indah di atas awan, pada ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut. Labuan Bajo adalah kota pelabuhan di kabupaten Manggarai Barat.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.