Pembalap Ducati, Andrea Dovizioso, menegaskan tidak ada drama dalam posisinya dengan Marc Marquez.
Spanyol, autos.id – Pembalap Ducati, Andrea Dovizioso, menegaskan bahwa tertinggal 16 poin dari Marc Marquez di Grand Prix Aragon hari Minggu “bukanlah drama”.
Memiliki level poin yang sama jelang balapan Aragon dengan Marquez, Dovizioso menyelesaikan posisi ketujuh meskipun sempat masuk tiga besar di lap awal balapan.
Dengan Marquez mencetak kemenangan kelima musim ini, situasi tersebut membuat pembalap Honda tersebut memiliki keunggulan 16 poin di puncak klasemen, dimana empat balapan tersisa hanya memiliki maksimal 100 poin.
Pembalap Yamaha, Maverick Vinales, berada di urutan ketiga, terpaut 28 poin dari Marquez.
Sementara mengakui bahwa akan semakin sulit untuk menyisihkan posisi Marquez hingga akhir musim, Dovizioso menegaskan bahwa balapan di Aragon tidak mengakhiri ambisinya memenangkan gelar juara dunia.
“Yang pasti itu bukan hasil yang terbaik, kami kehilangan banyak poin. Tapi kami tahu masih ada poin yang bisa didapat dalam empat balapan. Jelas situasi ini bukan drama “ kata Dovizioso, seperti dikutip Motorsport.com (26/9/2017).

Andrea Dovizioso – Ducati
“Memang situasinya akan semakin sulit, karena Marc begitu cepat dalam kondisi apapun, di trek manapun. Maverick juga benar-benar kuat, sehingga sisa balapan ini akan sangat berat.
“Tapi saya pikir kami memiliki kesempatan dan kami pasti akan mencoba sampai akhir. Hal yang baik tentang kejuaraan ini adalah setiap saat Anda bisa mengubah realita. Menyenangkan meski terkadang hal itu negatif dan terkadang juga positif.
“Jadi saya pikir, tim ini memiliki kesempatan untuk bertarung sampai akhir, tentunya dengan harapan mengalahkan mereka di sisa balapan.”
Dovizioso memilih ban belakang yang lembut untuk balapan Aragon, namun mengatakan hal itu bukan penyebab dari hasil mengecewakan, karena rekan setimnya Jorge Lorenzo melakukan seleksi yang sama dan finis ditempat ketiga.
Sebagai gantinya, pembalap asal Italia itu mengatakan bahwa masalahnya adalah ia kehilangan kecepatan di tiga titik tertentu.
“Apa yang terjadi pada balapan saya adalah tentang tiga tikungan,” jelas Dovizioso. “Saya kehilangan kecepatan maksimal dan kendali motor, ini menyulitkan karena dibelakang ada pesaing yang siap menyalip kapan saja.
“Dan itu menciptakan masalah, karena dalam lomba tidak ada yang bisa mendukung karena setiap orang akan memikirkan diri sendiri, terutama dalam sisi teknis motor.
“Tapi setelah 10 lap, Jorge mulai membaik dan Marc menyusul saya, saya harus menggunakan ban belakang untuk mencoba bertahan. Jadi ini adalah kesalahan prediksi dan saya tidak cukup cepat dalam 10 lap terakhir.”
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.