Ternyata, jumper aki motor itu berbahaya? Apa Alasannya?
Autos.id – Jika aki motor drop maka kita lakukan jumper agar bisa hidup. Lantas, jumper aki motor berbahaya itu darimana asalnya?
Memang, saata aki motor drop biasanya ada dua opsi. Pertama, ganti aki baru dan kedua jumper aki motor dengan motor lainnya bahkan mobil juga bisa. Lantas, kenapa jumper aki motor itu berbahaya bagi kita?
Menurut Reza Rezdie selaku Technical Service Division PT Astra Honda Motor (AHM), jika melakukan jumper aki, khawatirkan akan terjadi error pada indikator baterai dan menyulitkan mekanik untuk melakukan pemeriksaan.
“Karena jumper itu kan sesuatu hal yang ‘abnormal’. Semua APM (agen pemegang merek) juga tidak menyarankan, dikhawatirkan dengan jumper itu ada beberapa sistem kelistrikan yang bermasalah, nantinya malah membahayakan,” ucap Reza.
“Artinya kondisi baterai rendah/drop, tapi motor masih bisa dihidupkan dengan lancar. Disarankan untuk tidak mengaktifkan ISS (Idling Stop System). Ini sebagai anjuran bahwa dikhawatirkan usia pakai baterai sudah waktunya ganti.
Jika fitur ISS aktif, saat di tengah jalan tegangan baterai ini tidak lagi mampu menyimpan muatan listrik yang berasal dari ACG starter, maka motor tidak bisa hidup begitu saja. Jadi ini sebagai saran saja untuk tidak diaktifkan ISS,” jelas Reza.
Artinya agar motor Anda tetap bisa dinyalakan, Anda perlu untuk selalu memperhatikan kondisi aki pada motor. Pada beberapa motor ada indikator tegangan aki, sehingga jika voltasenya menurun Anda harus segera menggantinya dan jangan abaikan.
Indikasi berikutnya ialah jika tegangan baterai mencapai 11 volt, maka motor Anda sudah tidak bisa hidupkan kembali. Dan indikator baterai akan terus menyala.
Karena jika Anda mengabaikan indikator tegangan aki tersebut nantinya motor Anda benar-benar drop dan mesin tidak bisa menyala sama sekali lho.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.