Studi yang menunjukan waktu pengisian daya EV terbaik adalah di siang hari ini dikemukakan oleh salah satu perguruan tinggi ternama di Amerika Serikat, Stanford University.
Autos.id – Kendaraan elektrifikasi atau EV harus diakui merupakan salah satu jenis kendaraan yang sedang naik daun dalam beberapa tahun terkahir. Tidak heran apabila mayoritas brand otomotif dunia mulai berlomba-lomba menghadirkan berbagai produk EV unggulan mereka. Nah salah satu kewajiban agar mobil listrik bisa terus berjalan adalah dengan rutin diisi dayanya.
Namun taukah anda bahwa ada waktu terbaik untuk mengisi daya kendaraan elektrifikasi bukan dimalam hari seperti yang banyak dilakukan orang, tetapi siang hari.
Fakta Pengisian Daya EV Di Siang Hari
Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Stanford University pada Kamis (22/9/2022), mereka menemukan sebuah fakta bahwa mengisi daya pada malam hari atau yang sering disebut sebagai “off-peak hour” tidak memberikan penghematan listrik yang sangat baik. Mereka menyebut bahwa pengisian daya EV di malam hari justru akan membebani tegangan listrik karena banyaknya yang menggangap malam hari sebagai waktu idela untuk mengisi daya EV.
Salah satu penulis studi ini, Siobhan Powell menyebutkan bahwa pengisian daya di siang hari justru memberi efek tegangan daya yang lebih sedikit. “Terlebih dikawasan barat Amerika Serikat, pengisian daya di siang hari justru memberi sedikit beban pada kapasitas pembangkit dan penyimpanan yang berefek pada sedikit energinya yang terbuang baik dari tenaga surya dan angin”, ujar Powell.
Ia juga menyebut bahwa pengisian daya EV di siang hari ini merupakan waktu yang paling masuk akal dengan biaya pengisian daya yang cendrung lebih murah. Jika para pemilik kendaraan EV menunggu waktu pengisian daya hingga malam hari, maka negara harus melakukan investasi yang lebih besar dalam menghadirkan perangkat pembangkit energi yang lebih besar serta mahal.
Stanford University juga menunjukan bahwa pengisian daya terutama diatas jam 23.00 atau setelah tarif listrik turun juga membuat jaringan listrik disuatu daerah menjadi tidak stabil. Mereka mengambil contoh di kawasan Barat Amerika Serikat seperti California yang setelah 50% penduduknya beralih ke kendaraan EV, justru membutuhkan penyimpanan energi hingga 5,4 gigawatt yang setara dengan 5 reaktor tenaga nuklir berukiran besar.
Dengan pertimbangan itulah membuat Stanford University menyarankan untuk perubahan skema harga listrik yang membantu ritme asli dari jaringan listrik. Selain itu mereka juga menyarankan penyedia listrik untuk menghentikan tambahan beban biaya listrik untuk pelanggan komersial dan industri berdasarkan penggunaan.
Artinya dengan begitu kebutuhan penyimpanan data listrik bisa dikurangi dari 5,4 gigawatt menjadi 4,2 gigawatt. Nah bagi anda para pemilik mobil listrik, apakah anda termasuk yang lebih senang mengisi daya mobil listrik dimalam hari hingga terisi penuh, atau lebih senang mengisi daya mobil listrik di siang hari di SPKLU?
