Last updated on 16 Oktober, 2021
Permasalahan yang melibatkan Nippon Steel dengan Toyota Motor Corp serta Baoshan Iron and Steel terkait hak paten seputar bahan baku untuk kendaraan elektrifikasi.
Jepang, Autos.id – Produsen baja asal Jepang, Nippon steel baru-baru ini mengajukan gugatan pelanggarab paten terhadap Toyota Motor Corp dan Baoshan Iron and Steel dari Tiongkok. Mereka menggugat ke pengadilan distrik Tokyo terkait hak paten. Nippon Steel menuduh Toyota dan Baoshan telah melanggar hak paten pada lembaran baha magnetik non berorientasi yang digunakan dalam penggunaan kendaraan listrik.
Seperti yang dikutup dari Reuters baru-baru ini, Nippon Steel menuntut ganti rugi hingga 20 Miliyar Yen atau bila dikonversi ke Rupiah menjadi Rp 2,4 triliyun dari masing-masing perusahaan tersebut.
Permasalahan Hak Paten
Kemudian Nippon Steel juga mengajukan petisi awal untuk melarang Toyota memproduksi dan menjual kendaraan bermotor yang menggunakan lembaran baja listrik yang menjadi akar sumber permasalahannya. Menurut juru bicara Nippon Steel, mereka menilai lembaran baja listrik adalah bahan yang sangat diperlukan untuk elektrifikasi mobil dan merupakan salah satu produk utama Nippon Steel dalam tujuan membantu dekarbonisasi untuk mobil, serta produk yang mengandung teknologi listrik.
Sementara itu dari pihak Toyota Motor Corp melalui keterangan tertulisnya menyebutkan bahwa pihak sudah mempelajari gugatan yang diajukan oleh Nippon Steel. Menurut pihak Toyota, dalam perkara kasus tersebut perlu dilkaukan diskusi mendalam antar produsen material untuk bisa menemui jalan tengah penyelesaian masalah tersebut.
“Dalam hubungan kami dengan berbagai produsen material, kami berusahan untuk selalu menerapkan pada setiap kesempatan proses yang lebih hati-hati untuk mengonfirmasu dengan mereka bahwa sebenarnya mereka tidak memiliki konflik seputar hak paten tersebut”, ujar pihak Toyota. Mereka juga menambahkan bahwa mengenai lemabaran baja elektromagnetik yang diproduksi oleg Baoshan Iron and Steel, mereka menyebutkan bahwa tidak ada pelanggaran hak paten dari perusahaan manapun sebelum membuat kontrak tersebut.
Kemudian Toyota juga menyebutkan bahwa karena Nippon Steel mengatakan kemereka akan kekhawatiran mereka, pihak Toyota mengkonfirmasi dengan Baoshan Iron and Steel, pada gilirannya menyatakan bahwa mereka yakin tidak melakukan pelanggaran hak paten seperti yang dituduhkan oleh pihak Nippon Steel. Mereka juga menyangkan gugatan yang dilakukan Nippon Steel karena pada dasarnya Nippon Steel merupakan mitra bisnis penting dari Toyota sampai melakukan gugatan tersebut.
“Pada dasarnya kami sangat menyesal atas apa yang dilakukan oleh Nippon Steel, karena pada dasarnya kami merupakan mitra bisnis penting bagi kami dalam mendukung industri mobil elektrifikasi di Jepang selama bertahun-tahun tapi karena suatu alasan malah menggugat kami dan Baoshan Iron and Steel tentang hak paten”, tambah pihak Toyota.
