Meskipun ditengah banyaknya krisis yang terjadi, BMW tetap yakin serta memprioritaskan produksi mobil-mobil listrik sebagai persiapan menuju produksi mobil listrik secara sepenuhnya.
Autos.id – Akibat krisis kelangkaan Chip Semikonduktor membuat sebagian besar brand otomotif di dunia menjadi terhambat produksinya. Tidak terkecuali BMW yang menjadi salah satu pabrikan yang terdampak hal tersebut sehingga membuat beberapa line up mobil harus mengalami pemangkasan fitur Chip. Meskipun begitu, pabrikan asal Jerman ini tetap berkomitmen memprioritaskan produksi mereka ke produk mobil listrik.
Selain masalah kelangkaan Chip, Invasi Rusia terhadap Ukraina juga menghambat produksi beberapa produk mobil di seluruh dunia seperti BMW.
Memangkas Margin Keuntungan
Seperti yang diberitakan oleh Reuters belum lama ini, BMW menjelaskan, mereka akan mencoba tetap memprioritaskan produksi mobil listrik mereka semaksimal mungkin. BMW menyebut bahwa langkah ini diambil untuk bisa memangkas perkiraan margin keuntungan di tahun 2022 yang ingin mereka tekan semaksimal mungkin.
Meskipun begitu, BMW juga memperkirakan bahwa krisis chip semikonduktor ini masih akan terjadi setidaknya sepanjang tahun 2022 ini. Selain karena masih pandemi Covid-19 yang membuat terhambatnya produksi komponen chip tersebut, faktor invasi Rusia ke Ukraina juga memperparah situasi yang ada saat ini.
Meskipun sepanjang 2021 juga mengalami masalah kelangkaan chip semikonduktor, BMW masih bisa memproduksi kendaraan hingga 2,52 juta unit sepanjang tahun lalu. BMW sendiri sebenarnya menargetkan jumlah penjualan yang lebih tinggi terlebih mereka juga ingin lebih memfokuskan diri pada produksi mobil listrik.
Tetapi seperti yang dikatakan Chief Technical Officer BMW, Frank Weber bahwa nampaknya BMW harus merubah plan yang sudah direncanakan tersebut. “Karena berbagai kendala yang dihadapi saat ini, kami mencoba realistis untuk mengejar produksi setara dengan tahun 2021 lalu. Meskipun begitu target fokus penjualan mobil listrik yang tinggi tetap kami kejar”, ujar Frank Weber.
BMW sendiri menargetkan produksi serta penjualan mobil listrik di tahun ini mencapai sekitar 200.000 unit di tahun. Angka ini sejalan dengan langkah dari BMW yang nantinya di tahun 2025 akan mulai fokus hanya menjual mobil listrik murni. Selain itu, beberapa strategi dilakukan oleh BMW untuk bisa mewujudkan angka penjualan mobil listrik yang lebih tinggi lagi.
Misalnya seperti membentuk 5 kemitraan baru dengan membuat pabrik baterai mobil listrik yang berlokasi di beberapa lokasi seperti Eropa, Tiongkok, serta wilayah NAFTA. Dengan langkah ini nantinya BMW bisa memproduksi dan menyuplai sendiri komponen baterai untuk mobil-mobil listrik tanpa bergantung dengan pemasok baterai lainnya.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.