Winglet MotoGP akan mulai dilarang penggunaannya tahun ini, untuk itu para tim pabrikan merubah desain motor mereka masing-masing.
Jakarta, Autos.id – Aturan baru MotoGP 2017 terkait larangan mengaplikasikan winglet pada motor-motor yang ikut balapan, ternyata memiliki dampak pada kontrol motor yang cukup menguras energi.
Untuk itu rider harus berupaya mengubah gaya balap karena sejatinya tujuan utama winglet MotoGP adalah menghasilkan aerodinamika yang lebih baik bagian depan motor saat akselerasi. Terkait hal ini, Jorge Lorenzo, pembalap anyar Ducati MotoGP mengatakan penggunaan winglet MotoGP sebenarnya untuk membatu pembalap mengontrol motor saat menikung maupun ketika berakselerasi di trek lurus.
“Jorge Lorenzo, pembalap anyar Ducati MotoGP mengatakan penggunaan winglet MotoGP sebenarnya untuk membatu pembalap mengontrol motor saat menikung maupun ketika berakselerasi di trek lurus”
“Tapi kini pemakaian winglet sudah mulai dilarang, padahal ini merupakan solusi baru pabrikan mengatasi masalah downforce, tapi dilarang karena masalah keselamatan,” katanya di Jakarta, Kamis (02/02/2017).

Ducati yang Pertama Kali Pakai Winglet di MotoGP
Namun lanjutnya, saat ini semua pabrikan sudah mulai bekerja mengembangkan setingan baru, untuk mencari keseimbangan pada sepeda motornya ketika winglet sudah tak boleh lagi dipasang. “Solusinya pabrikan pastinya melakukan kombinasi, desain bodi, curting, aerodnamic, dan juga alat elektronik untuk menjaga sepeda motor tetap stabil menghadapi terjangan angin,” lanjut Lorenzo.
Secara Detail Lorenzo tak menjelaskan desain seperti apa dan setting alat elektronik bagaimana yang akan disematkan pada Ducati tunggangannya yang akan disuguhkan pada balapan pertama di Qatar untuk MotoGP musim 2017 ini.

Yamaha Juga Sempat Terapkan Winglet
Tentang perubahan desain motor akibat dihapusnya winglet MotoGP juga disampaikan Paolo Cabiatti, Director of Sport Ducati. Ia mengatakan Ducati-lah yang sebenarnya mempopulerkan penggunaan winglet untuk kemudian diikuti tim lain. “Namun ketika sudah tak ada lagi winglet tentu kami harus pikirkan desian motor yang aerodinamis,” tutupnya.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.