Recall Tesla Model S tak bisa dihindarkan manakala sebuah kecelakaan fatal terjadi tahun lalu yang disinyalir akibat fitur autopilot Tesla tak bekerja.
New York, Autos.id – Pengembangan mobil listrik yang dimotori oleh Tesla, banyak diikuti oleh merek mobil besar di dunia untuk menghadirkan mobil masa depan. Meski demikian Tesla ternyata bukan tanpa cacat.
Leftlane, Jumat (20/01/2017) melaporkan, National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) mendapat aduan yang menemukan bukti cacat dalam kecelakaan fatal yang melibatkan Model S Tesla saat berjalan di jalan raya. Recall Tesla Model S pun harus dilakukan.
“Kecanggihan teknologi Autopilot pada Tesla Model S ternyata gagal mendeteksi adanya sebuah trailer putih saat kondisi cuaca normal”
Kecanggihan teknologi Autopilot pada Tesla Model S ternyata gagal mendeteksi adanya sebuah trailer putih saat kondisi cuaca normal. Akhirnya kondisi ini menyebabkan kecelakaan maut tahun lalu. Menyusul kecelakaan tersebut, membuat keraguan timbul dikalangan konvensional yang sering mengkritik adanya mobil otonomous.
NHTSA juga kemudian melakukan penyelidikan dan meminta informasi mengenai fungsi sensor hardware Autopilot dan alogaritma perangkat lunak yang seharusnya memberikan signal dini untuk mencegah kecelakaan.
Untuk mendalami hal ini, NHTSA meminta perusahaan pengembang perangkat lunak dan Tesla menjelaskan tipe tertentu dari skenario pengereman darurat atau automatic emergency braking (AEB) saat kecelakaan ada di depan mata.
Setelah menghabiskan enam bulan menganalisis informasi, NHTSA telah menemukan bukti cacat pada produk Tesla tersebut. Sehingga recall Tesla Model S harus dilakukan terhadap produk yang terindikasi mengalami masalah ini.
Meski begitu, sampai saat ini Tesla masih membela diri bahwa ada kegagalan komunikasi dengan driver pengawas yang menjaga kemudi sehingga terjadi kecelakaan yang melibatkan Model S naas tersebut.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.