Tesla pada hari Selasa lalu, mengirimkan kepada pelanggan 30 mobil Tesla Model Y pertama yang dibuat di pabrik Gruenheide senilai 5 miliar euro (Rp 5579 triliun).
Autos.id – Pabrik di Gruenheide ini merupakan pusat produksi Eropa pertamanya yang merupakan investasi terbesar di pabrik mobil Jerman dalam sejarah baru-baru ini.
Chief Executive, Elon Musk tiba di Berlin pada hari Senin untuk acara tersebut. Dalam akun Twitternya, Musk menulis: “Senang menyerahkan mobil produksi pertama yang dibuat oleh Giga Berlin-Brandenburg besok!“
Klien yang dipilih akan menerima Model Y Performance. Mobil ini seharga 63.990 euro ($ 58.141) dengan jarak tempuh mencapai 514 km (320 mil), kata Tesla. Selanjutnya, Tesla akah menambahkan pesanan baru dari pabrik baru yang dapat dikirim mulai April.
Kanselir Jerman, Olaf Scholz, akan menghadiri acara yang diharapkan Musk sudah terjadi delapan bulan yang lalu. Meski begitu, otoritas setempat mengatakan pembangunan pabrik tersebut relatif cepat selesai.
“Beberapa orang tidak percaya Jerman bisa melakukan ini,” kata menteri keuangan regional, Joerg Steinbach, di radio nasional mereka pada hari Selasa. “Kami menunjukkan kepada dunia apa yang kami bisa.”
Lebih dari 3.000 dari perkiraan 12.000 pekerja pabrik telah dipekerjakan sejauh ini, Tesla mengatakan pada hari Selasa.
Penundaan dalam perizinan pabrik Tesla tersebut berarti Tesla masih harus melayani pesanan dari zona Eropa lewat pabriknya di Shangai. Padahal, jika diproduksi di China, maka biaya logistik akan lebih tinggi.
“Pabrik ini membuat perbedaan besar pada efisiensi modal untuk melokalisasi produksi di dalam sebuah benua,” bunyi salah satu tweet Musk. Pada kapasitas penuh, pabrik tersebut akan memproduksi 500.000 mobil per tahun yang lebih besar dari jumlah produksi saingannya asal Jerman, Vokswagen, yang dapat memproduksi dari 450.000 kendaraan baterai-listrik secara global pada tahun 2021. Pabrik ini juga akan menghasilkan daya baterai sebesar 50 gigawatt jam (GWh), melampaui semua pabrik lain di Jerman.
Bersaing dengan Volkswagen
Untuk saat ini, Volkswagen masih memegang kendali di pasar kendaraan listrik Eropa, dengan pangsa pasar 25% dibandingkan dengan Tesla yang hanya 13%. Musk mengatakan peningkatan produksi akan memakan waktu lebih lama dari waktu dua tahun yang dibutuhkan untuk membangun pabrik. JPMorgan, Bank Investasi AS, memperkirakan pabrik Gruenheide akan memproduksi sekitar 54.000 mobil pada 2022, meningkat menjadi 280.000 pada 2023 dan 500.000 pada 2025.
Volkswagen, yang telah menerima 95.000 pesanan mobil listrik di Eropa tahun ini, merencanakan pabrik mobil baru senilai 2 miliar euro di samping pabrik Wolfsburg dan enam pabrik baterai di seluruh Eropa.
Tetapi, timeline tersebut tertinggal dari Tesla dengan pabrik mobil listriknya dibuka pada 2026 dan pabrik baterai pertama pada 2023. Tesla menerima lampu hijau terakhir dari otoritas lokal pada 4 Maret untuk memulai produksi, asalkan memenuhi beberapa kondisi yang mencakup masalah seperti penggunaan air dan pengendalian polusi udara. Perusahaan mobil Tesla hampir kehilangan kontrak pasokan airnya ketika kelompok lingkungan setempat mengajukan keluhan terhadap kementerian lingkungan yang menentang lisensi yang diberikannya kepada pemasok air Tesla.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.