Ini merupakan kali kedua dalam 3 minggu terakhir saat Tesla sebelumnya pernah menutup sementara pabrik di Shanghai karena hal yang sama.
Autos.id – Baru-baru ini, pabrikan mobil listrik ternama, Tesla terpaksa menutup sementara produksi di salah satu pabrik mereka di Shanghai, Tiongkok. Hal ini terpaksa di lakukan Trsla lantaran kekurangan suku cadang produksi serta dampak lockdown yang sedang terjadi di area Shangai dan sekitarnya. Penutupan sementara pabrik Tesla di Shangahi tersebut sudah di mulai sejak Senin kemarin (9/5/2022).
Kekurangan pasokan suku cadang yang terjadi meliputi suku cadang pembuat wire harness dari aptiv yang merupakan salah satu komponen suku cadang penting dalam produksi mobil Tesla.
Gangguan Produksi Yang Tidak Terduga
Penutupan sementara pabrik Tesla di Shangai ini tentu sangat tidak terduga bagi Tesla. Terlebih Tesla sedang berencana meningkatkan produksi mobil mereka di pabrik tersebut hingga 2.600 unit per hari. Namun sayangnya kasus Covid-19 yang sedang tinggi di area Shanghai membuat pemerintah Tiongkok melakukan lockdown di kawasan Shangai.
Seperti dilansir Reuters pasa Selasa (10/5/2022), adanya penutupan sementara produksi mobil Tesla ini terjadi 3 minggu setelah pabrik ini kembali beroprasi setelah sempat tutup selama 22 hari. Pada penutupan pabrik sebelumnya, alasan kebijakan karantina dan lockdown akibat Covid-19 juga menjadi alasan yang sama pada penutupan sebelumnya.
Pada pekan lalu, Asosiasi Otomotif Tiongkok memperkirakan penjualan mobil di pasar domestic Tiongkok mengalami penurunan hhingga 48% pada bulan April. Hal ini terjadi karena selain Tesla, beberapa pabrikan lainnya juga sempat menutup sementara pabrik produksinya karena kebijakan lockdown tersebut.
Selain masalah lockdown, Tesla juga menghadapi permasalahan kekurangan suku cadang produksi mobil mereka. Pemasok utama kawat harness untuk mobil Tesla, Aptiv diketahui menghentikan sementara pengiriman yang memasok mobil Tesla dan General Motprs setelah ditemukan kasus Covid-19 yang menjangkiti 2 pekerjanya.
Pihak berwenang di Shangai sendiri sudah memperketat lockdown di wilyah tersebut. Dengan adanya pengetatan ini, belum di ketahui sampai kapan Tesla akan menutup pabrik produksinya serta kembali beroprasi untuk memproduksi unit-unit mobil untuk konsumennya.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.