Aleix Epargaro mengklarifikasi atas kesalahan yang dilakukannya di MotoGP Catalunya dan membuatnya gagal naik podium untuk kelima kalinya secara berurutan
Spanyol, Autos.id – Espargaro adalah seorang protagonis dalam keadaan baik atau buruk di Grand Prix Catalunya. Pada hometracknya, Aleix mencapai kecepatan yang membuatnya menorehkan rekor baru pada akhir pekan kemarin dan mengawali balap pada posisi pole untuk kedua kalinya di musim ini. Lepas dari tikung pertama pada posisi kedua, Aleix kehilangan posisinya dengan pemimpin balap Quartararo, karena keraguan akan pemakaian ban yang terlalu cepat, namun di pada akhirnya ia berhasil menyalip Martin yang bertarung untuk posisi kedua.
Dia terus berada di posisi tersebut sampai awal dari lap terakhir, namun meyakini balap telah usai, ia melepaskan gas. Ketika ia menyadari kesalahan fatal tersebut, ia meneruskan balap, bahkan mampu mengambil posisi dari Marini,dan finis di posisi lima.
Bila dibandingkan dengan lebih dari sekedar kemungkinan akan finis di posisi kedua, kehilangan poin di belakang pemimpin kejuaraan di klasemen sementara, namun Aleix tetap mengukuhkan posisinya di posisi kedua pada klasemen (pembalap di posisi ketiga saat ini berada 52 poin di belakangnya) dan sekarang semakin percaya diri bahwa ia terus berada pada posisi tiga teratas sampai akhir balap. Dengan dukungan dari timnya yang kuat dan tak perlu diragukan, kepada Sang Kapten.
Maverick Vinales akhirnya dapat mengambil keuntungan dari posisi awal balap yang baik, mengawali balap dari baris ketiga dan menyelesaikan balap di posisi ketujuh. Pencapaian tersebut juga didapat dari beberapa kecelakaan dan performa yang meyakinkan di jalur perkembangannya yang semakin jelas posisi Vinales yang semakin familiar dengan RS-GP nya. Berkat 9 poin dari Maverick, Aprilia Racing – pada tahun pertamanya sebagai tim pabrikan – mengkonfirmasi posisi pertama pada klasemen kejuaraan tim.
Usai balapan, Aleix Espargaro menyampaikan permintaan maafnya kepada tim karena kesalahan yang dilakukannya. Dirinya mengaku salah paham karena garasi Tim Aprilia sangat dekat dengan tikungan akhir dan dirinya kebingungan. “Saya hanya melihat Martin berada di belakang saya di papan pit, ditambah track tower menunjukkan ‘L0’ dan itu membuat saya berpikir balapan telah usai,” pungkasnya..
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.