Pembalap Yamaha, Maverick Vinales, merasa kecewa setelah mengalami serangkaian hasil buruk saat latihan di trek Aragon.
Spanyol, autos.id – Pembalap MotoGP, Maverick Vinales, mengatakan bahwa dia kecewa dengan langkah regresif yang tampaknya dibuat Yamaha dalam kondisi basah saat latihan di trek Aragon.
Vinales berada di urutan keempat saat balapan dalam kondisi hujan di Misano, dan terbentang 16 poin dari pemimpin klasemen yang ditempati Marc Marquez dan Andrea Dovizioso memasuki balapan akhir pekan ini.
Namun pembalap Yamaha tersebut mengalami hari latihan awal yang menyedihkan di Aragon dalam kondisi lembab, hanya mengatur waktu tercepat ke-17, 1.774s lebih lambat dari Dani Pedrosa.
Setelah balapan Misano, dia mengatakan bahwa Yamaha perlu membuat langkah terkait trek basah untuk mempertahankan diri dalam pertarungan gelar melawan Honda dan Ducati, Vinales mengulangi bahwa peluang di klasemen kejuaraan akan “hilang” kecuali timnya dapat meningkatkan penampilan.
“Sungguh sulit,” kata pembalap asal Spanyol itu, seperti dikutip MotoGP.com (23/9/2017). “Jujur saja, kami benar-benar frustrasi.
“Di Misano, kami melakukan banyak langkah maju dengan motor di atas trek basah, saya merasa nyaman terutama bagian depan. Tapi disisi lain, ada kesulitan untuk mengendalikan motor.
“Terutama tentang akselerasi, tidak ada pegangan dan begitu banyak putaran sehingga menjadi sangat sulit untuk menyelesaikan lap.
“Saat mencapai tikungan, saya punya pegangan yang mirip dengan Misano, tapi di wilayah traksi lebih buruk.
“Anda selalu berusaha memperbaiki diri dalam kondisi basah, karena ini juga merupakan bagian penting dari balapan. Masih ada beberapa peluang seperti di Jepang, Australia, Malaysia, bisa jadi treknya akan basah.
“Jika kami kurang kompetitif seperti ini, kejuaraan sudah lenyap jadi kami harus memperbaiki diri.”
Referensi Zarco
Rekan setim Yamaha Vinales, Valentino Rossi bernasib lebih buruk dari pada Vinales, yang berada di posisi 20 dengan absen 22 hari sejak mengalami kecelakaan motorcross.
Namun pembalap Satellite Tech 3, Johann Zarco, berada di urutan ketiga dan meskipun pembalap asal Prancis itu menggunakan motor 2016, Vinales merasa ia masih bisa memberikan referensi yang berguna untuk kinerja secara tim.
“Saya tidak mengendarai motor Valentino, tapi Zarco ada di depan sehingga kami memiliki data yang bagus,” Vinales menjelaskan. “Sekarang kami harus menganalisis di mana kami mengalami kegagalan.
“Penting juga bahwa Zarco ada di depan, sehingga kami bisa membandingkan motor dengan benar dan melihat hasilnya.”
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.