Dua Belas Tim Formula E menyatakan kesiapannya untuk bertarung di Monas pada 6 Juni 2020
Jakarta, Autos.id – Kota Jakarta akhirnya dipercaya untuk menyelenggarakan gelaran Formula E pada 6 Juni 2020. Lokasi yang akan digunakan Monas dan sekitarnya dengan panjang lintasan antara 2,8-3,2 kilometer setiap lap. Sirkuit harus dibangun dan selesai dua bulan sebelum penyelenggaraan, seperti yang diharapkan oleh FIA selaku pemegang lisensi penyelenggaraan Formula E (Jakarta E Prix 2020).
Atas persetujuan dari Jakpro, IMI, dan Pemerintah Provinsi Jakarta, kesanggupan menggelar satu dari gelaran E-Prix 2020 menjadi salah satu komitmen Pemprov Jakarta dalam mengampanyekan kendaraan zero emission. Jakarta sebagai kota terbesar di belahan dunia selatan terus didorong untuk mampu menyelenggarakan event dunia, seperti halnya Formula E.
Kota Jakarta telah sukses menggelar ASIAN Games 2018, dan keberhasilan itu meneruskan catatan positif guna menjadi Sports Tourisme sebagai ajang pariwisata lintas dunia.
“Pihak FIA telah menyetujui, Jakarta menjadi tuan rumah formula E dalam lima tahun berturut-turut. Ke depannya bakal menjadi magnitude pariwisata internasional, khususnya sports tourisme,” tutur Anies Baswedan, Gubernur DKI di Jakarta, baru-baru ini.
CEO FIA Formula E, Albertus Longo menyampaikan kesan yang mendalam terkait kesiapan kota Jakarta menjadi satu dari gelaran Formula E tahun 2020. Gubernur Jakarta memiliki passion yang sama untuk menurunkan emisi dan menjadikan Jakarta menjadi kota besar yang bersih.
“Formula E akan diramaikan oleh 12 tim, setiap tim memiliki dua pembalap. Jaguar, BMW, Mercedes, Audi dan manufaktur lainnya yang jumlahnya sembilan, akan turun bersama anggota tim di Jakarta,” tutur Longo.
Sedangkan menurut ketua IMI, Sadikin Aksa cukup mendukung gelaran E-Prix 2020. Terlebih lagi Jakarta menjadi jembatan digelarnya balap bertaraf FIA, setelah 20 tahun menghilang akibat krisis 1998.
“Formula E menjadi inisiator pertama balap elektrik. Melibatkan sembilan manufaktur dunia yang terlibat dalam 12 tim balap. Teknologi Formula E paling baru, di mana setiap tikungan track saat mobil melakukan pengereman, di sisi lain mampu menyimpan tenaga ke dalam baterai,” ujarnya.
Terkait multiple effect bagi kota Jakarta, menurut Anies menirukan penjelasan Longo, Formula E diibaratkan sebagai sebuah start up. Formula E sudah bergulir beberapa tahun silam, kota Jakarta menjadi tuan rumah di tahun ke-6. Hal ini sudah memberikan keuntungan tersendiri bagi FIA, penyelenggaraan E Prix.
“Kami siap meng investasikan dan sekitar 78 juta euro atau sekitar 1,2 triliun rupiah yang mencakup investasi pada infrastruktur yang bisa digunakan secara berkali-kali yang bisa dibongkar pasang,” imbuh Anies.
Tentang berapa banyak penutupan wilayah di sekitar Monas, rencananya penutupan hanya sekitar seminggu di area Monas. Dengan desain track yang ditanggung oleh FIA. Sedangkan pemerintah DKI yang bertugas untuk membangun sirkuit dan sarana prasarana penunjang. Sekitar 70-80% investasi pengerjaannya diserap oleh DKI Jakarta. Pembangunan fasilitas akan dimulai bulan Desember 2019, dan harus selesai pada bulan April 2020.
Tentang alokasi pembuatan Sirkuit di bilangan Monas, Direktur Utama Jakpro, Dwi Wahyu Daryoto mengungkapkan bahwa serapannya mencapai kisaran 350 miliar rupiah.”Serapan infrastruktur mencapai 350 miliar rupiah, untuk membangun panjang lintasan 2,8-3,2 km. Melibatkan separuh wilayah Monas dan jalan raya umum. Termasuk e-Village, paddock, pitstop, VIP room dan lain-lain,” pungkas Dwi.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.