Connect with us

Hi, what are you looking for?

Tips

Pentingnya Melakukan Spooring Balancing pada Mobil

Ilustrasi spooring balancing

Dari sekian banyak hal, setir yang lurus dan memiliki respons yang baik adalah salah satu faktor penentu kenyamanan mengemudi

Jakarta, Autos.id – Jika setir mobil sudah tidak lurus lagi, pastinya itu akan mengganggu kenyamanan berkendara. Pastinya, tak ada yang menginginkan hal itu terjadi pada setir mobilnya.

Seandainya setir mobil sudah tak lurus lagi, maka Anda tak perlu khawatir karena masalah ini bisa diselesaikan dengan satu cara, yakni spooring balancing.

Sebelum membahas soal spooring balancing, ada baiknya untuk mengetahui terlebih dahulu soal kenapa setir mobil bisa tidak lurus atau dalam istilah teknisnya disebut dengan speleng.

Hanya ada dua penyebab yang dapat membuat setir jadi speleng. Pertama adalah karena kebiasaan si pengemudi yang suka “hajar lubang”. Kedua adalah karena adanya masalah pada komponen setir itu sendiri.

Kembali ke spooring balancing. Pada dasarnya, spooring balancing tidak hanya mempunyai fungsi untuk meluruskan setir. Masih ada hal lainnya yang mem.buat spooring balancing ini jadi perlu untuk dilakukan.

Rotasi ban biasanya dilakukan berbarengan dengan spooring balancing

“Selain untuk meluruskan setir, spooring balancing juga berfungsi untuk memaksimalkan kinerja ban. Karena dalam proses spooring balancing, umumnya juga dilakukan rotasi ban,” kata Ferry Gumilar, punggawa Revolution Wheels, yang berada di kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan.

Ada sedikit pembeda antara rotasi ban pada mobil buatan Jepang dan Eropa yang dilakukan berbarengan dengan proses spooring balancing.

Pada mobil Jepang, rotasi ban dilakukan secara menyilang, dan jika memang sudah siklusnya, ban serep akan diturunkan. Sementara untuk mobil buatan Eropa, rotasi yang dilakukan adalah hanya menukar posisi ban di kiri dan kanan.

“Perbedaan itu dikarenakan pada mobil jepan, ukuran keempat bannya sama. Maka itu rotasinya bisa dilakukan secara menyilang. Sedangkan pada mobil Eropa, ukuran ban depan dan belakangnya berbeda, sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan rotasi secara menyilang,” tambah Ferry.

Masih menurut Ferry, sebaiknya spooring balancing dan rotasi ban ini dilakukan secara bersamaan setiap 10 ribu km sekali. Ini berlaku untuk mobil buatan manapun.

Tapi jika Anda sering melewati permukaan jalan yang terbilang buruk atau lubang, maka sebelum kelipatan 10 ribu km, Anda sudah boleh melakukan spooring balancing.

Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Mobil

Last updated on 19 April, 2024 Autos.id – Tidak hanya mobil bertenaga listrik, mobil bertenaga BBM pun masih terus menunjukkan eksistensinya. Berbagai merek terus...

Daftar Harga Mobil

Last updated on 16 April, 2024 Autos.id – Ajang IIMS 2024 resmi ditutup pada 25 Februari lalu. Pameran itu berhasil menampilkan 187 exhibitor dengan...

Reviews

Timor adalah salah satu merk mobil yang hadir di Indonesia pada tahun 90an, dan produksinya dihentikan pada awal 2000an. Autos.id – Dalam dunia bisnis,...

Daftar Harga Mobil

Last updated on 24 Januari, 2024 Mobil SUV masih menjadi primadona untuk masyarakat Indonesia, entah mobil baru atau bekasnya. Autos.id – SUV adalah singkatan...

error: Content is protected !!