Last updated on 1 Januari, 2020
Tesla telah mengirimkan kendaraan listrik pertama yang dibuatnya di Cina, menandai tonggak utama dalam upaya ekspansi produsen mobil global itu.
Autos.id – Sebanyak 15 mobil Model 3 pertama yang diluncurkan di pabrik pembuat mobil AS Shanghai pergi ke pelanggan yang merupakan karyawan Tesla dan diserahkan dalam sebuah upacara di pabrik pada hari Senin.
Tesla akan meningkatkan produksinya selama Januari, menandai dimulainya serangan penuh di pasar mobil terbesar di dunia.
Diperlukan waktu kurang dari satu tahun sejak dimulainya pembangunan pabrik Shanghai senilai 5 miliar dolar AS (sekitar Rp 69,3 triliun) pada bulan Januari hingga pengiriman kendaraan pertama.
Pabrik, diumumkan pada Juli 2018, adalah fasilitas pertama Tesla di luar AS dan akan memiliki kapasitas tahunan 150.000 mobil Model 3 per tahun, dibandingkan dengan 350.000 di pabrik utamanya di Fremont, California. Sedangkan, proses produksi perdana dimulai pada Oktober, dengan fokus pada perakitan Tesla Model 3. Nantinya, pabrik ini juga disebut akan ikut memproduksi varian lain yakni Tesla Model Y.

Karyawan Tesla bersuka ria menerima mobil Tesla Model 3
Menurut data IHS Markit yang dikutip oleh produsen mobil, Tesla bertujuan agar Cina menjadi pasar terbesar untuk Model 3-nya, melampaui AS. Cina sudah menjadi pasar terbesar untuk sedan premium ukuran menengah yang menyaingi Model 3.
“Mulai sekarang dan seterusnya, kendaraan Model 3 buatan Cina akan mulai berjalan di jalan-jalan besar dan jalur kecil Tiongkok,” kata wakil presiden Tesla, Tao Lin seperti yang dikutip theguardian.com.
Tipe paling dasar dari Tesla Model 3 menggunakan rangkaian motor penggerak berkekuatan 340 Hp, dengan sumber tenaga paket baterai berkapasitas 50 kWh. Varian standar tersebut diperkirakan memiliki jarak jelajah realistis mencapai 354 kilometer. Tesla Model 3 menjadi produk terbaru di pangsa pasar mobil listrik Cina yang menyerap 1,3 juta unit kendaraan elektrifikasi tahun lalu.
Pabrik milik Tesla yang beroperasi di Cina mendapat dukungan penuh otoritas setempat melalui sejumlah kebijakan. Termasuk membebaskan seluruh lini kendaraan listrik buatan Tesla dari beban pajak pembelian, dengan memasukkannya dalam daftar kendaraan berbasis energi terbarukan.
Banderol mobil listrik Tesla Model 3 buatan Cina tersebut mencapai 355.800 yuan atau sekitar Rp 709 juta, sebelum mendapatkan subsidi. Tesla menyebut ingin mengirimkan lebih banyak mobil baru dari pabriknya tersebut, sebelum momentum perayaan Tahun Baru Cina atau Imlek pada akhir Januari mendatang.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.