Connect with us

Hi, what are you looking for?

Berita Otomotif

Produsen Mobil Hadapi Lonjakan Biaya Tanpa Pasokan Logam Rusia

pasokan Lembaran Nikel Rusia

Last updated on 17 Maret, 2022

Lembaran nikel menunggu pengiriman di Kola Mining and Metallurgical Company, anak perusahaan logam dan pertambangan Nornickel, di kota Monchegorsk di Wilayah Murmansk, Rusia yang memproduksi 20% nikel bermutu tinggi dunia, yang digunakan dalam baja tahan karat dan baterai mobil listrik”

Autos.id  –  Invasi Rusia ke Ukraina meningkatkan harga logam yang digunakan dalam mobil, dari aluminium saat proses bodywork, paladium untuk catalytic converter hingga nikel bermutu tinggi untuk baterai kendaraan listrik, semuanya diperkirakan akan mengalami lonjakan harga. Sementara logam belum menjadi target sanksi Barat, beberapa pengirim dan pemasok suku cadang mobil sudah menjauhi barang-barang Rusia, sehingga juga akan menekan pada pembuat mobil yang sudah benar-benar dibuat pusing karena langkanya chip dan harga energi yang lebih tinggi.

“Jadi apa yang terjadi dari sini?” tanya Carlos Tavares, kepala eksekutif Stellantis, pembuat mobil terbesar keempat di dunia, ketika berbicara kepada wartawan pekan lalu. “Pertama, yang terjadi adalah kami mengalami eskalasi biaya yang berasal dari bahan baku dan energi yang akan memberi tekanan lebih pada model bisnis,” katanya.

Baca juga: Akibat Perang, Volkswagen Putuskan Menghentikan Produksinya Di Rusia

Aluminium dan paladium keduanya mencapai rekor harga tertinggi pada hari Senin sementara nikel, yang juga digunakan untuk membuat baja tahan karat, melewati level $100.000 per ton untuk pertama kalinya . Andreas Weller, kepala eksekutif Aludyne, yang membuat suku cadang die-cast aluminium dan magnesium untuk para produsen mobil, mengatakan bisnisnya di Eropa telah mengalami kenaikan biaya produksi sebanyak 60% dalam biaya aluminium selama empat bulan terakhir, serta tagihan energi yang melonjak.

Dengan penjualan tahunan sebesar $1,2 miliar dan lonjakan biaya sebanyak “ratusan juta dolar,” perusahaan Aludyne yang berbasis di Southfield, Michigan, terpaksa untuk meminta pelanggan membayar lebih dari harga yang telah disepakati. “Beberapa lebih pengertian dan kooperatif daripada yang lain, tetapi kami tidak dapat bertahan tanpa itu,” Weller, yang memiliki empat pabrik pengecoran logam dan satu pabrik permesinan di Eropa, mengatakan kepada Reuters.

Kepala eksekutif Stellantis, Tavares, mengatakan mengakhiri kelangkaan chip dapat membantu produsen mobil mengimbangi harga logam dan energi yang lebih tinggi, tetapi dia tidak mengharapkan resolusi apa pun untuk masalah semikonduktor tahun ini.

Baca juga: Beberapa Perusahaan Otomotif Terkena Dampak Invasi Rusia ke Ukraina!

Ukraina  sebagai Pemasok Kaber Harness juga Terdampak

Konsumen juga sudah membayar lebih tinggi karena kelangkaan chip karena telah mendorong persediaan mobil turun dan harga naik, bahkan sebelum harga logam yang lebih tinggi juga menjadi sebuah masalah. Pembuat mobil Jerman seperti Volkswagen dan BMW telah terkena dampak dari invasi Rusia ke Ukraina karena telah memaksa pembuat kabel di bagian barat negara itu untuk menghentikan produksi. Kawat harnes adalah satu set suku cadang penting yang diperlukan hingga sekitar 5 km (3,1 mil) kabel untuk rata-rata mobil dan Ukraina adalah pemasok utama kabel tersebut.

Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Berita Otomotif

  Beberapa perusahaan, termasuk pembuat mobil Volkswagen dan Renault, pembuat ban Nokian Tyres, dan raksasa peralatan pertanian John Deere, pada hari Jumat (25/2) berencana...

error: Content is protected !!