Kabarnya Toyota Prius terbaru yang akan memasuki generasi kelima tersebut akan hadir dalam konfigurasi mesin berteknologi hybrid.
Autos.id – Toyota kabarnya sedang mempertimbangkan penggunaan mesin pembakaran internal hydrogen untuk salah satu model elektrifikasi mereka, yaitu Toyota Prius digenerasi terbarunya nanti. Hal tersebut digunakan sebagai bagian dari powertrain plug in hybrid yang ada didalam mobil ini. Seperti yang dilaporkan Forbes menyebutkan bahwa generasi terbaru dari Prius atau generasi kelimanya akan hadir sekitar akhir tahun 2022 dengan beberapa perubahan yang massif.
Yang pertama kemungkinan akan menjadi mesin bensin dengan konfigurasi hybrid dan listrik dan yang kedua merupakan gabungan dari mesin pembakaran hydrogen dan motor listrik. Kemudian laporan lainnya dari Best Car Web menyebutkan bahwa Toyota Prius PHEV dengan tenaga hydrogen tidak akan muncul dalam bentuk produksi masal sebelum tahun 2025 mendatang.
Bebeda Dengan Toyota Mirai
Tidak seperti powertrain yang menggunakan hidrogen pada Toyota Mirai, kabarnya teknologi hydrogen pada Toyota Prius terbaru nanti akan mengubah mesin pembakaran dari bensin ke motor listrik yang sistemnya akan jauh lebih dipermudah. Dan bahkan juga akan jaub lebih mudah bila dibandingkan dengan penggunaan kombinasi baterai dan beberapa motor listrik.
Dan juga pengembanggan mesin hidrogen ini sempat diuji coba pada Toyota Corolla yang dimodifikasi pada balapan 24 jam pada bulan Juni lalu untuk memperlajari seberapa efektif penggunaan hidrogen yang rencananya akan dipakai oleh Toyota Prius terbaru nanti. Kemudian dalam sebuah prototipe yang didasarkan pada Toyota Yaris GR dengan mesin 1.600 cc 3 silinder turbo dengan serangkaian modifikasi yang memungkinkan untuk menggunakan hidrogen terkompresi dengan bahan bakar dan penambahan 4 tangki hidrogen serat karbo juga dilakukan.
Toyota menyebut bahwa mesin menjadi jauh lebih responsive karena pembakaran hidrogen terjadi pada tingkat yang lebih cepat bila dibandingkan dengan mesin bensin biasa pada umumnya. Dengan demikian, mobil bisa mempertahankan sebagian besar karakteristik mobil dengan mesin pembakaran internal biasa tetapi tidak ada emisi Co2 yang keluar alias hanya mengeluarkan NOx karena ada oli.
Membuat Lebih Berbeda Dibandingkan Mobil Elektrifikasinya
Dalam beberapa tahun terakhir, Toyota memang berusaha keras untuk bisa menemukan peran yang baru untuk Prius dijajaran mobil elektrifikasinya. Mobil yang dulu termasuk populer dijajaran mobil elektrifikasi dengan kunggulan hybridnya dalam beberapa waktu terakhir mengalami penurunanan tren penjualan. Dengan tampilan futuristis dengan mesin hybrid ternyata tidak cukup untuk saat ini bagi para pembeli baru.
Kemudiann disaat yang sama apabila Prius benar-benar full menggunakan motor listrk akan membuat mobil menjadi lebih mahal lagi dan tidak terjangkau lagi. Hal tersebut yang membuat Toyota menjadikan mobil hidrogen sebagai jembatan antara mesin hybrid dengan teknologi motor listrk sepenuhnya apabila infrastruktur untuk mobil listrik full bisa segera terpenuhi kedepannya.
Sejak tahun 1997, Toyota Prius bisa dibilang merupakan pionir dalam teknologi mobil hybrid. Tetapi dengan trend dimana mobil full listrik menjadi sesuatu yang lebih diminati membuat Toyota harus memutar otak mereka untuk bisa terlihat berbeda dipasaran tapi tetap dengan mempertahankan konsep mobil ramah lingkungan. Terlebih Toyota sendiri belum meyakani sepenuhnya mobil full elektrifikasi karena alasan harga serta infrastruktur yang belum merata untuk mendukung mobil full listrik tresebut.
Dengan menghadirkan mesin hidrogen pada Prius generasi terbaru akan melanjutkan heritage Prius yang disetiap generasinya menghadirkan sesuautu yang berbeda. Serta yang paling penting adalah tetap menjaga tradisi yang sudah ada dari generasi pertama dulu dimana setiap generasinya akan menghadirkan mobil yang lebih irit serta ramah lingkingan lagi dari generasi ke generasi
