Last updated on 27 Januari, 2020
Jakarta, Autos.id – Beberapa waktu lalu, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (“Adira Finance” atau “Perusahaan”) telah melaksanakan penandatanganan perjanjian fasilitas pinjaman sindikasi sebesar 300 juta dolar AS di Singapura. Pengaruh Indonesia di ekonomi global yang memakin kuat mendorong bank-bank luar negeri untuk memberikan fasilitas kepada perusahaan-perusahaan Indonesia dengan kinerja yang mumpuni.
Adira Finance melakukan diversifikasi sumber pendanaannya melalui pinjaman sindikasi dalam mata uang asing. Pinjaman ini merupakan yang kedelapan kalinya diperoleh Adira Finance dari bank luar luar negeri.
Kepercayaan investor terhadap Adira Finance tetap kuat, terlihat dari penerbitan pinjaman sindikasi ini yang mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sekitar 3 kali dari rencana awal. Fasilitas ini telah berhasil menarik minat para investor asing yang kebanyakan berasal dari Singapura, Taiwan dan Jepang. Fasilitas berjumlah 300 juta dolar AS ini memiliki tenor 3 tahun dengan tingkat bunga yang kompetitif.
Dalam proses penerbitan pinjaman sindikasi ini, Adira Finance menunjuk MUFG Bank, Ltd.; ANZ Bank Ltd.; DBS Bank Ltd.; Maybank Ltd.; dan United Overseas Bank Limited. sebagai mandated lead arrangers dan bookrunners.
Seperti tahun-tahun sebelumnya sejak penerbitan pinjaman sindikasi yang pertama, Perusahaan akan melakukan lindung nilai penuh (fully-hedged) ke dalam mata uang rupiah untuk memitigasi risiko mata uang (currency risk) dan suku bunga (interest rate risk).
“Kami berhasil merampungkan pinjaman sindikasi kedelapan di tahun 2020. Fasilitas ini akan dipergunakan untuk mendukung bisnis pembiayaan di Indonesia dan akan digunakan untuk membantu pencapaian pertumbuhan pembiayaan di tahun 2020,” jelas Hafid Hadeli, Direktur Utama Adira Finance, di dalam keterangan resminya di Jakarta.
Hafid mengungkapkan, dengan dukungan dari pemeringkat kredit internasional yaitu dari Moody’s dan Fitch, Adira Finance memperoleh peringkat Baa2 dan BBB (investment grade) yang merupakan rating yang sama dengan Republik Indonesia. “Kami berharap akan memperkuat posisi pasar dan tingkat kepercayaan di komunitas keuangan, sehingga kami mendapatkan kesempatan untuk terus berupaya memperoleh sumber pendanaan yang kompetitif,” jelas Hafid.
Sementara itu, I Dewa Made Susila, Direktur Keuangan Perusahaan Adira Finance, memaparkan bahwa mereka akan terus mendiversifikasi sumber dananya sehubungan dengan pertumbuhan kebutuhan pendanaan perusahaan. Adapun fasilitas pinjaman dalam mata uang asing memberikan kontribusi sebesar 30,4% atas total pendanaan sendiri.
“Perusahaan yang mencapai Rp 22,9 triliun pada Desember 2019. Sekitar 21% dari pendanaan sendiri merupakan pinjaman dari bank lokal dan 48% berasal dari pendanaan pasar modal berupa obligasi dan suku mudharabah. Dengan keseluruhan total pinjaman tersebut, gearing ratio berada di level 2,8 kali pada FY2019,” pungkas Made.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.