Last updated on 3 Juni, 2024
Salah satu bagian penting dari motor matic adalah CVT. Lalu apa saja komponen pada CVT?
Autos.id – Motor matic banyak digemari karena kemudahan penggunaannya yang hanya memerlukan pengendalian gas dan rem, tanpa perlu memikirkan penggunaan gigi. Motor matic menggunakan sistem transmisi otomatis CVT (Continously Variable Transmission) dengan komponen utama berupa V-Belt yang tahan terhadap panas dan tarikan kuat.
Namun demikian, sistem CVT pada motor memiliki keunggulan dan kelemahan. Apa sajakah itu?
baca artikel menarik lain tentang motor matic untuk orang gemuk
Komponen-Komponen CVT pada Motor Matic

Pulley Primer motor matic. (Sumber; Astra Motor)
Setelah mengetahui tentang keunggulan dan kelemahan dari sistem CVT, berikut adalah komponen dan fungsi CVT pada motor matic. Berikut penjelasannya:
- Pulley Primer (Fixed Primary Sheeve): Komponen ini berfungsi untuk menahan V-Belt dan memperbesar perbandingan rasio.
- Pulley Sekunder (Secondary Fixed Sheeve): Komponen ini dapat berputar dan mempermudah pergerakan V-Belt.
- Sliding Primary Sheeve: Menekan V-Belt pada putaran tinggi dengan gerakan ke kanan dan ke kiri.
- Spacer: Memungkinkan pergeseran dinding puller bagian dalam dengan mulus.
- Poros Primer (Primary Shaft): Menghubungkan putaran crankshaft mesin ke pulley primer.
- Slide Piece: Meredam getaran rumah roller pada saat roller bekerja.
- Roller (Weight Primary Sheave): Mengatur pergerakan primary sliding sheeve berdasarkan gaya centrifugal.
- V-Belt: Menghubungkan putaran dari pulley primer ke pulley sekunder.
- Secondary Sliding Sheave: Mengatur diameter pulley sekunder.
- Spring: Mengembalikan posisi pulley yang bergerak ke posisi awal.
- Poros Sekunder (Secondary Shaft): Meneruskan putaran dari pulley sekunder ke powertrain.
- Clutch Carrier: Menyalurkan putaran dari pulley sekunder ke gigi reduksi.
- Clutch Housing: Menyalurkan putaran dari V-Belt dan kopling sentrifugal ke roda belakang.
- Torsi Cam: Meningkatkan torsi motor saat menanjak dan mencegah mesin drop.
- Gigi Reduksi: Menaikkan tenaga dan mengurangi kecepatan putaran yang dibuat oleh CVT.
Baca juga: Jangan Sembarangan Modifikasi Kartel Mangkok CVT, Begini Risikonya
Keunggulan Sistem Transmisi CVT

Sistem CVT motor matic. (Sumber; Klik NSS)
Sistem CVT merupakan inovasi terbaru dalam kendaraan matik, dan berikut adalah beberapa keunggulan yang dimilikinya:
- Perubahan kecepatan dan torsi terjadi secara otomatis.
- Tidak diperlukan perpindahan gigi manual, karena rasio giginya disesuaikan dengan putaran mesin secara tepat.
- Tidak menghasilkan getaran saat beralih gigi.
- Perubahan kecepatan yang sangat halus, seperti memiliki kemampuan menanjak yang baik.
- Sangat cocok digunakan dalam situasi lalu lintas padat atau di perkotaan.
Kelemahan Sistem Transmisi CVT
Namun, tidak ada sistem yang sempurna, termasuk CVT. Berikut adalah beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan:
- Kemampuan torsi yang terbatas jika dibandingkan dengan kendaraan transmisi manual, sehingga percepatan awal terasa sedikit lambat.
- Biaya perbaikan yang lebih tinggi jika terjadi kerusakan dibandingkan dengan kendaraan transmisi manual.
- Terdapat potensi slip pada puli dan sabuk V, sehingga respons transmisi bisa menjadi agak lambat.
- Tidak cocok untuk penggunaan di medan berat atau ekstrem, seperti jalan berlumpur atau daerah pegunungan.
Baca juga: Penyebab Motor Matic Gredek dan Solusinya
Tips Perawatan CVT

Merawat CVT motor matic. (Sumber; Astra Motor)
CVT pada motor matic adalah komponen transmisi otomatis tanpa gigi perseneling yang mengirim putaran mesin ke roda belakang. Untuk merawat CVT, Anda perlu memeriksa V Belt secara berkala. Jika V Belt aus atau rusak, gantilah segera. Roller CVT juga perlu diperiksa dan diganti jika menghasilkan suara berisik.
Penggantian oli transmisi secara berkala penting untuk melumasi gear CVT, menjaga kinerja, dan mencegah kerusakan. Kampas kopling ganda perlu diperiksa secara berkala, dan tanda-tanda perlu diganti termasuk getaran tidak wajar dan berat saat akselerasi.
Pastikan CVT tetap bersih dengan membersihkannya dari debu, oli, dan air. Filter CVT juga perlu dijaga kebersihannya. Lakukan pembersihan CVT setiap 1000 km. Kemudian, lakukan servis CVT secara rutin setiap 10.000 km dengan pemeriksaan, pembersihan, dan pelumasan untuk menjaga kinerja dan mencegah kerusakan.
Baca juga: Apa Saja Komponen Kelistrikan Motor?
Sumber: Berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.