Beberapa tahun terakhir, kursi bonceng anak menjadi barang yang familiar bagi para pengendara sepeda motor matic.
Autos.id – Tidak hanya digunakan sebagai alat transportasi ke tempat kerja, sepeda motor matic juga sering menjadi pilihan utama bagi orang tua untuk mengantar atau menjemput anak ke sekolah, atau pergi ke tempat yang tidak terlalu jauh.
Untuk memfasilitasi orang tua yang ingin membawa anak saat berkendara dengan motor matic, dibuatlah kursi bonceng khusus anak yang biasanya terbuat dari rotan.
Ada dua jenis kursi bonceng anak, yaitu yang diletakkan di bagian depan dan yang diletakkan di kursi belakang dengan sabuk pengaman. Tetapi, apakah kursi bonceng ini sudah diuji keamanannya? Bagaimana dengan kelebihan dan kekurangannya?

Bentuk kursi bonceng anak. (Sumber: Tokopedia)
Kelebihan Kursi Bonceng Anak
Dalam hal kenyamanan, kursi tambahan pada kendaraan roda dua ini memang membuat anak dapat duduk lebih mantap di atas motor. Ukuran kursi yang kecil cocok untuk tubuh anak dan dilengkapi dengan sandaran punggung serta sandaran tangan yang berguna untuk menjaga posisi anak agar tidak bergeser saat dalam perjalanan.
Selain diletakkan di bagian depan, kursi bonceng anak ini juga bisa diletakkan di bagian belakang jok motor. Kursi tambahan yang ditempatkan di tempat duduk bagian belakang biasanya dilengkapi dengan sabuk pengaman.
Dengan begitu, orang tua tidak perlu khawatir jika anak tiba-tiba tertidur dalam perjalanan.
Kekurangan Kursi Bonceng Anak
Meskipun kursi bonceng anak memiliki beberapa kelebihan, namun tetap saja dapat membahayakan keselamatan anak. Menempatkan anak di depan dapat meningkatkan risiko cedera yang serius saat terjadi kecelakaan. Anak berpotensi terlempar dari motor saat terjadi benturan dan akan lebih terkena efek apabila berada di posisi depan.
Selain itu, kursi bonceng anak juga dapat mengganggu kestabilan pengendara di jalan raya. Beban tambahan di bagian depan bisa membuat pengendara kesulitan melakukan manuver dan meningkatkan potensi kecelakaan.
Jika anak tidak bisa duduk diam di atas motor, gerakan-gerakan tersebut bisa membuat pengendara kesulitan mengontrol motor. Kemungkinan anak yang duduk di depan juga akan memengaruhi pandangan pengendara. Jika tubuh anak cukup tinggi, maka ia akan mengganggu pandangan pengendara dan membuatnya sulit untuk melihat kondisi jalan di depannya.

Kursi bonceng anak bagian belakang. (Sumber: Bukalapak)
Tips Aman Membonceng Anak Menggunakan Sepeda Motor Matic
Untuk menjaga keamanan anak, sebaiknya orang tua tidak membawa anak menggunakan sepeda motor matic jika usianya masih terlalu muda atau tubuhnya terlalu kecil. Di Indonesia, regulasi mengenai penumpang kendaraan roda dua sudah jelas, hanya pengendara dan penumpang di belakang yang boleh naik motor.
Jika orang tua menambah kursi bonceng tambahan di depan, berarti melanggar Undang-undang Republik Indonesia No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu-lintas dan Angkutan Jalan, Pasal 106 Ayat 9.
Namun, jika terpaksa membawa anak menggunakan sepeda motor matic, sebaiknya letakkan anak di belakang dan gunakan sabuk tambahan agar anak lebih aman. Jangan lupa untuk selalu menggunakan helm untuk anak dan usahakan helm tersebut memiliki kaca penutup untuk melindungi mata anak dari debu dan benda asing yang terbang di jalanan.
Pastikan anak memakai celana panjang dan jaket untuk mengurangi risiko gesekan tubuh dengan jalanan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Sumber: Berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.