Last updated on 15 April, 2024
Autos.id – Hujan lebat merupakan ancaman bagi siapapun, terutama bagi pengendara yang sedang melaju di jalanan. Salah satu yang sering terjadi adalah aquaplaning atau hydroplaning. Keadaan ini dapat mengancam pengendara di berbagai kondisi permukaan jalanan, baik datar maupun miring. Selain itu, kondisi ini juga dapat dialami oleh berbagai jenis kendaraan. Mulai dari motor, mobil, truk, hingga bus. Oleh karena itu, penting bagi setiap pengendara untuk berhati-hati ketika melakukan perjalanan di musim hujan. Ketahui lebih banyak tentang fenomena aquaplaning untuk meminimalisir kecelakaan.
Apa yang Dimaksud dengan Aquaplaning?
Aquaplanning Berkendara.
Aquaplaning adalah kondisi ketika lapisan air yang tebal berada di antara ban mobil dan permukaan jalan. Menyebabkan kendaraan kehilangan traksi dan terjepit oleh lapisan air yang berada tepat di atas jalanan.
Ketika berada dalam kondisi ini, pengendara dapat merasakan bahwa kendaraan mulai tidak stabil dan cenderung sulit dikendalikan. Kendaraan pun juga hilang kontrol dan pengereman menjadi lebih sulit.
Hal ini dapat terjadi karena ban yang terhalang oleh genangan air tebal tidak dapat menyalurkan air dengan cepat dari bawah ban, sehingga banyak terjadi kecelakaan.
Penyebab Aquaplaning
Aquaplanning Berkendara.
Selain terhalang oleh genangan air yang membuat ban tidak dapat menempel dengan sempurna di jalanan, ada beberapa penyebab lain yang harus diperhatikan. Pengendara bisa memonitor hal ini untuk menghindari kecelakaan.
Konstruksi jalan
Jalanan aspal yang tidak rata, sangat membahayakan ketika hujan turun. Aspal yang retak atau lepas dapat meningkatkan risiko aquaplaning. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kecepatan dan selalu awas terhadap kondisi jalan tiap kali berkendara.
Kecepatan kendaraan
Selain itu, aquaplaning juga dapat disebabkan oleh kecepatan kendaraan yang tidak terkontrol. Hal ini dapat meningkatkan risiko kecelakaan meskipun tidak sedang dalam keadaan hujan. Ketika kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi saat hujan turun, ban akan semakin sulit menyalurkan air dari bagian bawah sehingga ban tidak menempel di aspal dan tertutupi oleh genangan air.
Kedalaman air di jalan
Air yang menggenang terlalu dalam di permukaan jalan inilah yang banyak menyebabkan kendaraan tergelincir. Hal ini dikarenakan ban kehilangan kontak dengan jalanan atau tidak menempel pada aspal.
Kondisi ban kendaraan
Penting bagi setiap pengendara mengecek keadaan ban sebelum bepergian. Mulai dari ketebalan, kerusakan, hingga tekanan ban.
Mengingat, ban yang aus atau tidak rata tidak dapat menyalurkan air dari bawah ban dengan baik. Tekanannya yang terlalu tinggi atau rendah pun dapat meningkatkan risiko terjadinya aquaplaning.
Cara Mengatasi Aquaplaning
Aquaplanning Berkendara.
Lantas, bagaimana cara mengatasi aquaplaning? Untuk menghindari terjadinya aquaplaning di jalanan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Baik sebelum melakukan perjalanan maupun ketika sedang dalam perjalanan.
Sebelum melakukan perjalanan, periksa kondisi ban terlebih dahulu. Pemeriksaan kondisi ban ini tidak hanya penting dilakukan sebelum perjalanan. Namun juga penting untuk mengeceknya secara berkala. Pastikan menggunakan ban yang sesuai dengan kondisi jalan yang akan ditempuh.
Ketika sedang dalam perjalanan, kurangi kecepatan saat kondisi jalanan licin atau hujan lebat dan bobot kendaraan tergolong ringan. Selalu perhatikan kontur permukaan jalan. Mengingat, jalan raya terkadang digenangi oleh air, oli, tumpukan daun basah, hingga aspal yang tidak rata.
Hindari rem mendadak atau merubah arah kendaraan mobil secara tiba-tiba. Sebab hal itu dapat menyebabkan mobil kehilangan kendali dan oleng. Beristirahatlah ketika badan merasa lelah dan tidak fit, karena hal ini dapat membahayakan penumpang jika dipaksakan.
Baca juga: Jalanan Banjir, Pilihan Motor Trail Yang Ada di Pasaran Otomotifnya
Sumber & Foto: Dari berbagai sumber
