Diskusi Perumusan Peta Jalan Industri Kendaraan merupakan sebuah Focus Group Discussion yang membahas target pengurangan emisi gas buang di Indonesia.
Jakarta, Autos.id – BMW Group Indonesia ikut serta dalam Diskusi Perumusan Peta Jalan Industri Kendaraan terkait Kebijakan Energi Nasional (KEN) dan Target Penurunan Gas Rumah Kaca (CO2).
Perumusan peta jalan (roadmap) ini juga akan menyepakati target kuantiatif dari sektor Industri Otomotif hingga tahun 2030 dan faktor-faktor pendukungnya demi tercapainya target penurunan gas karbon dioksida (CO2) serta bauran energi seperti yang diamanatkan oleh Rencana Umum Energi Nasional (RUEN).
“Perumusan peta jalan (roadmap) ini juga akan menyepakati target kuantiatif dari sektor Industri Otomotif hingga tahun 2030 dan faktor-faktor pendukungnya demi tercapainya target penurunan gas karbon dioksida”
Diharapkan, roadmap ini nantinya akan menjadi pegangan pihak terkait dalam menjalankan program-program yang akan mendukung ketercapain bauran energi sesuai dengan amanat Kebijakan Energi Nasional (KEN) dan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) serta sekaligus pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 29% di tahun 2030. Topik lain yang tidak kalah pentingnya adalah pengaruh komposisi kendaraan yang beroperasi di seluruh Indonesia.
Tami Notohutomo, Product Planning Manager, BMW Group Indonesia yang menjadi pembicara pada FGD ini juga memberikan penjelasan mendalam akan dampak eMobility terhadap berkurangnya emisi CO2 secara global. “BMW Group memiliki visi untuk menciptakan produk ramah lingkungan, dimana konsep BMW EfficientDynamics sudah diterapkan secara bertahap sejak tahun 2001. Untuk itu kami berkomitmen untuk dapat menjadi rekan pemerintah dalam perumusan peta jalan industri ini,” kata Tami.
Latar Belakang Focus Group Discussion Perumusan Peta Jalan Industri Kendaraan terkait Kebijakan Energi Nasional dan Target Penurunan Gas Rumah Kaca (CO2). Pemerintah Republik Indonesia telah berkomitmen untuk berpartisipasi dalam pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) seperti yang telah dijelaskan oleh Presiden Jokowi pada COP21 di Paris pada bulan Desember 2015.
Dalam persetujuan ini ditetapkan rencana aksi global untuk menghindari perubahan iklim yang berbahaya dengan membatasi peningkatan suhu bumi dibawah 20 C. Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29% sampai dengan tahun 2030 melalui berbagai upaya dan strategi, dan diprediksi dapat mencapai angka 41% apabila mendapatkan dukungan dari pihak di luar Indonesia.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.