Connect with us

Hi, what are you looking for?

Mobil

Teknologi Halo di F1, Cara Kerja dan Sejarahnya

Last updated on 5 Juni, 2023

Autos.id – Teknologi Halo di F1 memiliki peran yang sangat penting untuk para rider dalam mengendarai kendaraan mobil tersebut.

Hal itu terbukti pada pembalap seperti Lewis Hamilton, Zhou Guanyu dan Romain Grosjean kemungkinan tidak hidup tanpa adanya Halo.

Rider Cina Zhoe Guanyu menyanjungnya karena selamatkan nyawanya pada GP Inggris 2022 sesudah Alfa Romeo-nya kebalik.

Dia melaju sepanjang aspal dan melewati perangkap kerikil, selanjutnya terbang melalui penghambat ban dan usai terjepit antara ban.

Kerangka kendaraan yang melingkari kokpit mobil berhasil selamatkan nyawa Lewis Hamilton di Grand Prix Italia 2021.

Setelah bertabrakan dengan pesaing kejuaraan Max Verstappen dan kemungkinan sudah berperan untuk selamatkan nyawa Romain Grosjean sesudahnya.

Apa itu Teknologi Halo di F1?

Halo ialah penghambat perlindungan yang menolong menghambat benda besar dan beberapa puing masuk kokpit mobil balap satu bangku.

Ada ketentuan khusus untuk konstruksinya, dan tiga perusahaan secara langsung yang mengembangkan Halo. Kemudian, setiap kendaraan para pembalap, langsung menggunakan teknologi Halo.

Halo F1 terbuat dari tabung titanium yang kuat dan ringan, yang selanjutnya terpasangkan ke sasis serat karbon mobil di tiga titik untuk kekakuan optimal. Mekanisme ini menambahkan berat mobil sekitaran 9kg.

Baca juga: Mengenal Teknologi DRS F1, Cara Kerjanya!

Sejarah Halo Pertama Kali Pada F1

Halo hadir pada ajang F1 tahun 2018, saat itu jadi wajib kelas kokpit terbuka yang telah FIA sepakati, seperti untuk Formula E, F2, F3 dan F4.

Ini juga hadir pada seri singgel-seater yang lain untuk penjuru dunia, seperti seri IndyCar AS (di mana mereka menambah kaca depan Perspex bening), seri Super Formula Jepang dan S5000 yang ada pada Australia.

Peran Halo Menjaga dan Melindungi Pembalap

Halo dikenalkan untuk tingkatkan keselamatan sopir dengan menghambat benda besar masuk kokpit mobil.

Walaupun helm tubruk efisien untuk menghambat luka kepala di beberapa kejadian, beberapa kecelakaan besar yang mengikutsertakan object yang semakin lebih besar mengutarakan jika semakin banyak yang bisa dilaksanakan untuk kurangi resiko luka serius dalam tubrukan.

Baca juga: Formula E 2023 Akan Berlangsung di Jakarta

Kapan Kerja Kokpit Halo Bekerja?

Sebuah study oleh FIA memakai data dari 40 peristiwa riil yang mengutarakan jika kesempatan bertahan hidup seorang sopir bertambah apabila tidak adaya Halo.

Kokpit Halo akan bekerja ketika pembalap mengalami sebuah insiden kecelakaan yang cukup parah pada lintasan sirkuit.

Halo akan berfungsi untuk melindungi sang rider terhadap benturan ataupun benda yang keras dari luar.

Kecelakaan Zhou Guanyu pada GP Inggris 2022 ialah contoh belakangan ini saat Halo sudah selamatkan nyawa. Beberapa pakar, dan Zhou sendiri, yakin itu bisa menjadi kecelakaan fatal tanpa Halo.

Baca juga: Perubahan Mesin F1 Sepanjang Masa

Sumber: Berbagai Sumber

Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement
Advertisement
Advertisement

Baca Juga

error: Content is protected !!