Autos.id – Sistem pengereman otomotif adalah aspek penting dalam menjaga keamanan di jalan ketika berkendaraan.
Memahami bagaimana sistem pengereman bekerja dan mengenali komponen utamanya membantu pengemudi dan pemilik kendaraan untuk menghargai pentingnya perawatan dan pemeliharaan yang tepat.
Perawatan yang rutin dan teratur pada sistem pengereman akan memastikan kinerjanya tetap optimal. Hal ini meliputi pemeriksaan berkala terhadap ketebalan kampas atau cakram rem, penggantian fluida pengereman yang sudah tercemar atau teroksidasi, serta memastikan tidak ada kebocoran pada sistem pipa dan selang rem.
Selain perawatan, pemahaman tentang sistem pengereman juga penting dalam menghadapi situasi darurat di jalan. Misalnya, dalam situasi pengereman mendadak atau ketika terjadi gesekan berlebihan pada sistem pengereman, pemahaman tentang teknik pengereman yang benar dapat membantu pengemudi untuk menghindari kecelakaan.
Sistem pengereman otomotif terus mengalami perkembangan dengan adanya inovasi dan teknologi baru. Teknologi pengereman canggih seperti sistem pengereman anti terkunci (ABS), sistem pengereman darurat (EBS), dan kontrol stabilitas elektronik (ESC) semakin meningkatkan keamanan di jalan.
Baca juga: Hindari Pengereman Mendadak, Saat Ban Mobil Pecah
Bagaimana Sistem Pengereman Otomotif Bekerja
Sistem pengereman pada kendaraan umumnya menggunakan prinsip hidraulik, tekanan yang dihasilkan oleh pedal rem diubah menjadi kekuatan pengereman pada roda.
Ketika pedal rem ditekan, fluida pengereman dikirimkan melalui sistem pipa dan silinder rem ke kaliper atau drum rem di setiap roda.
Kemudian, tekanan fluida tersebut memaksa bantalan rem menekan cakram atau kampas rem ke permukaan roda, menciptakan gesekan yang memperlambat atau menghentikan putaran roda.
Sistem pengereman otomotif terdiri dari beberapa komponen utama, di antaranya:
Pedal Rem
Merupakan bagian pengemudi untuk mengontrol pengereman. Tekanan yang berikan pada pedal rem akan menggerakkan seluruh sistem pengereman.
Master Silinder
Berfungsi mengubah tekanan pada pedal rem menjadi tekanan hidrolik yang terhubung ke setiap roda.
Caliper atau Drum Rem
Caliper rem ini akan berfungsi ketika sistem pengereman cakram, sementara drum rem ketika pada saat sistem pengereman tromol. Keduanya berfungsi untuk menerapkan tekanan pada cakram atau kampas rem.
Cakram atau Kampas Rem
Cakram rem bisa berguna pada saat pengereman cakram, sedangkan kampas rem berfungsi pada pengereman tromol. Keduanya bertugas menciptakan gesekan yang memperlambat putaran roda.
Baca juga: Tips Perawatan Rem Mobil Agar Tidak Mudah Overheat
Pentingnya Perawatan Sistem Pengereman
Selain itu, agar sistem pengereman berfungsi dengan baik, perawatan rutin sangatlah penting.
Beberapa tindakan perawatan yang bisa Anda lakukan antara lain memeriksa ketebalan kampas atau cakram rem.
Kemudia, memastikan tidak ada kebocoran pada sistem pipa atau selang rem, serta melakukan penggantian fluida pengereman sesuai dengan rekomendasi produsen.
Sumber: Berbagai Sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.