Mengambil genre motor bebek, Honda Revo AT kurang diminati di pasar Indonesia.
Autos.id – Pada tahun 2010, Astra Honda Motor (AHM) memperkenalkan Honda Revo AT. Diharapkan menjadi terobosan di pasar sepeda motor pada saat itu, namun motor bebek bertransmisi ini ternyata tidak begitu diminati oleh konsumen.
Saat diluncurkan, Revo AT menjadi motor bebek pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi CV-matic. Pada saat itu, motor bebek otomatis ini tersedia dalam tiga pilihan warna, yaitu hitam, merah, dan ungu.
AHM meluncurkan motor ini dengan harapan dapat menjadi solusi bagi konsumen yang menginginkan kombinasi keandalan motor bebek dengan kemudahan penggunaan motor otomatis. Terlebih lagi, pada saat itu, tren sepeda motor underbone mulai meredup dan beralih ke sepeda motor otomatis.
Namun, sebenarnya terdapat perbedaan yang jelas jika merujuk pada kategori yang ditetapkan oleh Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) antara motor bebek dan motor otomatis.
Spesifikasi
Ketika membahas tampilan dan spesifikasi, Revo matic ini mempertahankan desain motor bebek secara keseluruhan. Namun, yang membedakan adalah cara kerja transmisinya yang tidak lagi menggunakan sistem pergantian gigi konvensional, melainkan menggunakan rasio puli seperti sepeda motor otomatis pada umumnya.
Honda Revo AT dilengkapi dengan mesin berkapasitas 110cc yang dilengkapi dengan sistem pendingin ganda. Motor ini juga menggunakan sistem injeksi bahan bakar seperti sepeda motor modern saat ini. Selain itu, Revo matic ini dilengkapi dengan katalitik converter yang membantu meningkatkan emisi gas buang. Konsumsi bahan bakarnya diklaim mencapai 57,3 kilometer per liter.
Baca juga: Intip Kelebihan Dan Kelemahan Honda Karisma Yang Perlu Diketahui!
Harga dan Catatan Penjualan
Revo matic ini dijual dengan harga Rp15,8 juta (OTR Jakarta). AHM menargetkan penjualan sebanyak 3.000 unit per bulan, namun target tersebut tidak tercapai. Bahkan pada tahun 2012, terutama pada bulan Februari hingga Maret, Honda tidak berhasil menjual satu pun unit motor bebek otomatis ini.
Saat pertama kali diluncurkan, AHM berhasil menjual sebanyak 6.769 unit. Penjualan juga cukup baik pada tahun 2011, dengan angka 5.116 unit terjual. Namun, seiring berjalannya waktu, minat terhadap underbone otomatis ini semakin menurun, hingga pada tahun 2013, AHM memutuskan untuk menghentikan produksi Revo Matic ini.
Meskipun kinerjanya di pasar sepeda motor Indonesia tidak begitu baik, masih banyak konsumen yang memiliki motor ini karena desainnya yang menggabungkan fitur-fitur motor bebek dan motor otomatis.
Kemudian juga, salah satu kendala lain dari Revo matic terletak pada ketersediaan suku cadangnya. Sejak motor ini dihentikan produksinya, suku cadangnya menjadi sulit ditemukan.
Baca juga: Duel Antara Honda Revo vs Yamaha Vega, Unggul Siapa Ya?
Sumber: Berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.