Connect with us

Hi, what are you looking for?

Berita Otomotif

Fungsi Aero Fairing di Motor MotoGP dan Cara Kerjanya

Aero Fairing MotoGP

Autos.id – Aero fairing, atau fairing aerodinamika, telah menjadi komponen penting dalam dunia balap MotoGP. Body parts ini didesain secara khusus untuk memaksimalkan performa dan kestabilan motor. Aero fairing memiliki peran utama dalam meningkatkan aerodinamika dan mengurangi hambatan udara. Secara umum, aero fairing adalah komponen bodi yang dipasang di sekitar bagian depan dan samping motor balap.

Desainnya didasarkan pada prinsip aerodinamika untuk mengurangi turbulensi udara dan menciptakan downforce yang meningkatkan traksi serta stabilitas motor saat melaju dengan kecepatan tinggi. Jadi, apa pun dari pengembangan motor yang bisa menambah kecepatan dan kestabilan akan sangat memengaruhi catatan waktu yang dihasilkan.

Fungsi Utama Aero Fairing MotoGP

  • Mengurangi hambatan: Ketika motor melaju kencang, motor akan menabrak angin. Secara teknis istilahnya adalah drag, atau “hambatan udara”. Dengan mengurangi hambatan ini, motor dapat mencapai kecepatan maksimum lebih cepat dan dengan lebih efisien.
  • Menciptakan downforce: Yaitu gaya tekan ke bawah yang memberikan tekanan ekstra ke roda motor. Hal ini meningkatkan traksi ban dan memungkinkan pembalap untuk menjaga kendali motor dengan lebih baik saat menikung atau berakselerasi.
  • Meningkatkan kestabilan motor: Hal ini sangat penting saat melewati tikungan dengan kecepatan tinggi atau saat berada di belakang motor lain yang menciptakan turbulensi udara.

Baca juga: Apa Itu Holeshot Device di MotoGP?

Cara Kerja Aero Fairing

Cara kerja aero fairing sangat bergantung pada prinsip-prinsip aerodinamika. Desainnya dibuat dengan menggunakan metode komputasi dan simulasi terkini untuk mengoptimalkan bentuk dan penempatan permukaan. Beberapa elemen yang sering ditemui dalam aero fairing adalah:

  1. Winglets: semacam tambahan kecil menyerupai sayap yang menonjol dari permukaan aero fairing. Mereka membantu mengarahkan aliran udara secara efisien dan menciptakan downforce tambahan.
  2. Ducts (Saluran): digunakan untuk mengarahkan aliran udara ke bagian-bagian tertentu pada motor, seperti pendingin mesin atau sistem rem. Mereka membantu mendinginkan komponen kritis dan menjaga performa yang optimal.
  3. Lubang: Aero fairing seringkali memiliki kontur dan lubang-lubang khusus yang membantu mengarahkan aliran udara secara efisien dan mengurangi hambatan udara. Selain untuk aerodinamika, lubang-lubang ini juga bisa digunakan untuk membantu mendinginkan part di bagian dalam motor.
  4. Sendok swing arm: berfungsi memaksimalkan downforce bagian belakang motor sekaligus membantu mendinginkan ban belakang.

Balap MotoGP memang sangat kompetitif, penggunaan aero fairing menjadi sangat penting bagi setiap tim untuk mencapai keunggulan performa.

Baca juga: Ada Punuk di Baju Balap MotoGP? Apa Fungsinya?

winglet motogp

Aero Fairing Menciptakan Clean Air dan Dirty Air

Dalam konteks aerodinamika ada juga yang namanya, “clean air” dan “dirty air”. Hal mengacu pada kondisi aliran udara di sekitar motor balap saat berada di lintasan. Bila semua bagian aero faring digabungkan, selain untuk stabilitas dan aerodinamis, aero fairing yang telah dibuat sedemikian rupa juga akan menciptakan “dirty air” tersebut untuk menggangu pembalap yang berusaha mencuri angin (slipstream) di belakangnya. Berikut penjelasannya:

  • “Clean air” merujuk pada kondisi aliran udara yang relatif bebas dari turbulensi atau gangguan. Saat motor balap berada di depan, atau jauh dari motor lainnya, ia dapat mengalami clean air. Pada clean air, aliran udara relatif stabil dan teratur, memungkinkan aero fairing bekerja secara optimal. Clean air memberikan kondisi aerodinamis yang lebih baik di sekitar motor, memaksimalkan efisiensi dan stabilitas aero fairing.
  • Sedangkan “dirty air” merujuk pada kondisi aliran udara yang tercemar, atau tidak karuan arahnya, dari pembelokan udara motor lain di depannya. Saat motor balap berada di belakang motor lain, ia akan menabrak “dirty air”. “Dirty air” ini mengganggu aliran udara yang teratur di sekitar motor, menciptakan turbulensi yang dapat mempengaruhi kinerja aero fairing. Ini dapat mengurangi downforce yang dihasilkan, mengganggu stabilitas, dan traksi motor, dan mengurangi efisiensi aerodinamika secara keseluruhan.

Baca juga: Bikin Melongo! Harga Motor MotoGP Lebih Dari 70 Miliar?

Berbagai Sumber

Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

error: Content is protected !!