Ingin memperbaiki kompetisi, Formula 1 berencana membuat perubahan peraturan grid untuk grand prix di masa depan.
AS, autos.id – Para pimpinan Formula 1 sedang mengevaluasi perubahan pada cara garis grid untuk grand prix di masa depan, menurut Pat Symonds.
Mantan kepala teknisi Williams, Symonds, bergabung dengan tim spesialis yang bekerja di bawah pimpinan baru F1 Ross Brawn tahun lalu untuk membantu menentukan arah masa depan olahraga tersebut.
Berbicara di Konferensi MIA’s Entertainment & Energy-Efficient Motorsport, Symonds mengatakan bahwa F1 sedang menguji perubahan peraturan yang potensial di dunia maya dengan menggunakan eSports untuk menilai keefektifannya.
“Kami ingin menggunakan lingkungan virtual untuk menguji beberapa peraturan ini,” kata Symonds, dilansir Motorsport (14/1/2018). “Apa yang bisa kami lakukan adalah melihat statistik.
“Ini memberi Anda kesempatan untuk melakukan hal-hal yang tidak dapat Anda saksikan dengan mudah.
“Saya akan memberi contoh tentang sesuatu yang telah kami pikirkan tahun ini. Selama beberapa tahun, grid awal untuk F1 telah menjadi formasi yang tidak konsisten.
“Kami tahu salah satu masalah kami adalah kami menempatkan mobil tercepat di grid dan kami tidak hanya melakukan itu, tapi kami memisahkannya. Dulu tidak seperti itu, ada saat satu mobil mulai memulai di posisi terdepan dan ada saat dimana empat mobil di barisan depan.
“Apa yang akan terjadi jika kami melakukan itu lagi? Bukan hal yang bisa Anda tiru dengan mudah. Kami bisa menggunakan grup eSports dan kami bisa memberikan perbedaan untuk olahraga ini.
“Mereka tidak harus menempuh 300km untuk balapan. Kami hanya tertarik pada tiga lap pertama dan kemudian kami melihat apa yang terjadi.
“Dengan melakukan ini, dan melihatnya secara statistik, kami bisa mulai memahami banyak hal. Tentu saja bisa membantu untuk pengambilan keputusan berbasis bukti, menjadikan grid lebih teratur.”
Symonds menyebutkan kontroversi pada awal 2016 ketika format kualifikasi diubah dan kemudian diganti kembali setelah mendapat kritik dari para penggemar dan orang-orang di paddock.
“Mungkin banyak yang ingat apa yang terjadi beberapa tahun yang lalu, seseorang yang tidak lagi terlibat dalam F1 memutuskan akan menjadi ide bagus untuk mengubah prosedur kualifikasi dan dengan kehendak yang belum teruji,” katanya.
“Tidak ada simulasi apapun.
“Beberapa orang melihatnya sebagai bencana dan tentu saja ini adalah sebuah bencana, namun hal itu terus berlanjut dan akhirnya terjadilah hal yang tidak diinginkan. Bagaimana hal seperti itu terjadi? Kami tidak bisa membiarkannya terjadi lagi.”
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.