Aleix Espargaro, mengakui rumor kepindahan dari tim Aprilia karena alasan pribadi.
Italia, autos.id – Pembalap Aprilia, Aleix Espargaro, mengakui bahwa usahanya untuk pindah dari pabrikan Italia di ajang MotoGP karena alasan “pribadi”.
Espargaro mendapatkan hasil terbaiknya musim ini, dan yang terbaik untuk Aprilia di kelas utama akhir pekan lalu dengan posisi keenam di Grand Prix Aragon.
Pembalap berusia 28 tahun itu meminta pimpinan tim untuk mendedikasikan lebih banyak sumber daya demi proyek MotoGP di masa depan, atau mempertimbangkan untuk berhenti dari kelas tersebut.
Berbicara setelah balapan Aragon, yang telah membantu Aprilia menjauhi posisi KTM di klasemen pabrikan, Espargaro memberikan pujian untuk motor RS-GP-nya, menggambarkannya sebagai sasis terbaik yang pernah dia kendarai.
Tapi, dia juga mengulangi harapan Aprilia memperbaiki mesinnya agar bisa bertarung lebih jauh lagi pada 2018 mendatang.
“Setiap tahun saya memberikan 100% kemampuan dengan apapun yang saya kendarai, tapi proyek dengan Aprilia adalah sesuatu yang lebih untuk saya. Ini adalah sesuatu yang bersifat pribadi dan saya akan terus bekerja keras untuk membawa motor ini ke podium,” kata Espargaro seperti dikutip MotoGP.com (1/10/2017).
“Saya tidak tahu apakah kerangka RS-GP adalah yang terbaik di grid, tapi setidaknya itu yang terbaik yang pernah saya kendarai. Ini sangat sesuai dengan gaya saya, melaju di tikungan dengan membawa kecepatan yang luar biasa.
“Para insinyur tahu motor itu perlu menurunkan beberapa berat dan memperbaiki mesinnya, karena saya dan Aprilia memiliki kesempatan untuk memperjuangkan hal yang sangat penting musim depan.
“Saya pikir jika kami bisa memperbaiki mesin musim depan, hasilnya pasti menyenangkan.”
“Frustrasi” di GP Aragon
Espargaro menggambarkan penampilan Aragon sebagai “salah satu balapan terbaik saya yang pernah ada”, menambahkan bahwa Aprilia sekarang harus berusaha untuk memanfaatkan isu-isu untuk pesaingnya di setiap balapan.
“Saya melakukan start yang buruk tapi saya mudah pulih dan saya berada di grup dengan pabrik Yamaha, (Dani) Pedrosa dan (Andrea) Dovizioso,” kata pembalap asal Spanyol itu.
“Saya sedang menunggu di bagian pertama balapan karena saya pikir dengan ban belakang yang lembut akan mendapatkan sesuatu hasil positif, tapi ternyata tidak, jadi saya merasa sedikit frustrasi.”
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.