Saat bulan puasa, pada momen tertentu jalanan lengang justru bisa jadi ‘tantangan’.
Autos.id – Berkendara saat jalanan lengang seharusnya tidak dimanfaatkan sebagai kesempatan untuk melakukan aksi kebut-kebutan, terutama di jalan raya umum yang bukan tol. Di jalan seperti itu, banyak persimpangan, marka jalan, dan kemungkinan lain yang terkadang di luar kemampuan kita untuk menghindarinya.
Khususnya saat bulan puasa, perlu lebih berkonsentrasi saat mengemudi di jalan yang lengang karena harus menyesuaikan kondisi fisik. Berikut beberapa tips yang dapat membantu:

Ilustrasi jalanan lengang. (Sumber: Kompas)
1. Jurus 3-3
Jurus 3-3 adalah jurus pra-perjalanan untuk memastikan kendaraan dalam kondisi aman dan tidak bermasalah. Untuk melakukan pengecekan kendaraan secara sederhana, dapat dilakukan dengan jurus 3-3.
Artinya, tiga menit untuk tiga bagian kendaraan. Yakni, satu menit untuk memeriksa bagian eksterior, satu menit untuk memeriksa ruang mesin, dan satu menit untuk memeriksa sistem keselamatan di dalam kabin.
Untuk sabuk pengaman, lakukan simulasi membuka sabuk dengan cepat dan tenang. Karena buckle belt harus terbuka secara otomatis ketika menekan tuas pengunci. Maksudnya adalah jika sabuk pengaman tidak terbuka dari posisi pengaitnya meski penguncinya sudah dilepas, itu menandakan sabuk pengaman tidak berfungsi dengan baik seperti seharusnya.

Ilustrasi periksa sabuk pengaman. (Sumber: Suzuki Indonesia)
2. Jaga Kecepatan
Tentukan kecepatan secara bertahap dan tidak melampaui batas kecepatan yang ditentukan oleh tanda atau marka jalan saat berkendara. Misalnya, di jalan kompleks, kecepatan yang disarankan adalah 10-20 km per jam, di jalan lingkungan maksimal 30 km per jam, dan di jalan raya/kota, maksimal 60 km per jam. Kecepatan di atas batas tersebut dianggap sebagai overspeeding.
3. Waspada
Penting untuk menjaga fokus mata saat berkendara di jalan yang lengang agar tetap aman. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan terus menggerakkan mata ke sekitar kendaraan dan menggunakan kaca spion untuk mencari objek-objek yang berpotensi berbahaya selama perjalanan.
4. Pertahankan Lajur Kiri
Tetaplah berada di lajur kiri dan jangan melebihi batas kecepatan yang diatur oleh rambu-rambu. Hindari berganti-ganti lajur ketika berkendara. Meskipun jalan sepi, tetaplah menghidupkan lampu sein saat hendak berbelok atau berganti lajur.

Ilustrasi kecelakaan akibat pengemudi mobil ugal-ugalan. (Sumber: Kumparan)
5. Hindari Pengemudi Lain yang Ugal-Ugalan
Tidak perlu berada di sekitar kendaraan yang melakukan aksi ugal-ugalan, seperti ngebut atau dikemudikan oleh pengemudi yang mabuk atau mengantuk.
Lebih baik menjauh dan siap untuk merespons dengan cepat untuk mengontrol kendaraan jika diperlukan, seperti dengan memutar kemudi ke arah berlawanan, menghindar atau mempertahankan jalur dengan gerakan 360 derajat untuk menghindari benturan.
Sumber: Berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.