Last updated on 10 Oktober, 2020
Banyaknya permintaan dan sedikitnya kuota yang diberikan principal, menjadikan SPK untuk Suzuki Jimny di Indonesia membeludak
Jakarta, Autos.id – Sejak meluncur pertama kali di GIIAS 2019 di Jakarta lalu, antusias penggemar otomotif terhadap Suzuki Jimny begitu membludak. Terlebih lagi, mobil CBU (Compeletely Built Up) dari Jepang ini, sangat dinantikan oleh konsumen Indonesia sebelum peluncurannya.
Dari data yang diperoleh Autos.id, SPK (Surat Pemesanan Kendaraan) Suzuki Jimny sudah lebih dari 1.000 SPK yang tersebar di seluruh Indonesia. Padahal, jatah mobil yang di impor CBU langsung dari Jepang ini untuk Indonesia sangat terbatas, hingga inden untuk mobil SUV ini bisa mencapai dari 2 hingga 5 tahun.
Menanggapi masalah ini, Donny Saputra selaku 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengaku antusias konsumen Indonesia cukup besar terhadap mobil generasai keempat tersebut. “Bahkan Suzuki Jimny selama lebih dari 40 tahun sejak kehadirannya pertama kali pada tahun 1979 hingga varian terbaru yang baru meluncur tahun 2019 lalu sudah mencatatkan angka penjualan lebih dari 130 ribu unit,” tegasnya.
Hingga saat ini, penggemar Suzuki Jimny pun masih membludak, sampai dengan bulan September 2020, SPK (Surat Pemesanan Kendaraan) sudah lebih dari 1.000 SPK di seluruh Indonesia. Hal ini tidak seimbang dengan kuota yang diberikan oleh Jepang selaku produsen Suzuki Jimny. Dan tentunya hal ini yang menyebabkan konsumen harus menunggu beberapa tahun untuk memiliki SUV tangguh tersebut.
“Pihak Suzuki Jepang hanya memberikan kuota untuk Indonesia sebanyak 50 unit setiap bulannya, oleh sebab itu kami sudah menutup pemesanan Jimny sejak bulan September (2020) lalu. Jadi jangan heran bila inden Suzuki Jimny di Indonesia bisa mencapai 2 hingga 5 tahun,” tukasnya.
Donny juga menampik bila ada pemberitaan mengenai pabrik Suzuki Jimny di Jepang akan dipindahkan ke India karena banyak pemesanan dari beberapa Negara. “Selama informasinya bukan resmi dari Suzuki Motor Corporation Jepang, kami sulit mengkonfirmasi kebenarannya. Boleh saja wartawan di India maupun Bangladesh bicara apapun terkait Suzuki Jimny, tapi kami belum dapat informasi resmi dari prinsipal,” pungkasnya di Jakarta belum lama ini.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.