Meskipun krisis chip semikonduktor baru bisa dikendalikan pada tahun 2024, Volkswagen meyakini bahwa paling tidak mulai tahun 2023, permasalahan ini mulai bisa di atasi secara perlahan.
Autos.id – Krisis chip semikonduktor nampaknya masih menjadi momok paling mengkhawatirkan sebagian besar pabrikan otomotif dunia. Beberapa pabrikan dunia bahkan hingga menunda atau menghentikan sementara produksi mobilnya karena kelangkaan chip semikonduktir tersebut. Salah satu raksasa otomotif dunia, Volkswagen menyebut bahwa krisis ini masih akan berlanjut setidaknya hingga tahun 2024 mendatang.
Hal ini berkaitan dengan pandemi yang belum sepenuhnya berakhir serta masih terkendala produksi chip yang masih terganggu karena pandemi dan lockdown.
Bisa Teratasi Lebih Cepat
Seperti yang di beritakan oleh Carscoops pada Senin (11/4/2022), Chief Financial Official dari Volkswagen, Arno Antlitz menyebut bahwa pada tahun 2023 nanti, produksi chip semikonduktor secara perlahan mulai akan menuju arah pemulihan yang baik. “Meskipun begitu saya merasa, bahwa produksi chip semikonduktor baru bisa sepenuhnya pulih pada pertengahan dekade ini atau paling cepat 2024 mendatang”, ujar Antlitz.
Meskipun begitu, ia juga meyakini bahwa pada proses pemulihan kelangkaan chip semikonduktor ini bisa secara perlahan diatasi mulai kuartal ketiga atau keempat tahun ini. Dan nantinya pada tahun 2023, situasi bisa mulai bisa terkendali meskipun problem stuktrural masih akan menjadi hambatan terbesar yang harus segera di atasi.
Antlitz menyebut bahwa para pembuat chip sulit untuk beradaptasi dengan kenaikan permintaan tetapi karena masih terhalang beberapa aturan seperti lockdown yang membuat produksi chip menjadi terhambat. Volkswagen sendiri memiliki masalah yang kurang lebih sama dengan BMW yang mengklaim produksi tahun ini setidaknya belum sepenuhnya pulih.
Jika memang prediksi dari Volkswagen ini benar maka ini akan menjadi hambatan berikutnya dari mayoritas pabrikan otomotif dunia. Karena selama 2 tahun terakhir mereka merasakan dampak dari pandemi Covid-19 serta kebijakan produksi chip semikonduktor yang dibatasi karena lockdown membuat pabrikan otomotiof menjadi kesulitan.
Bahkan BMW dan VW baru-baru ini terpaksa menghentikan sementara produksi mobil mereka selama beberapa hari karena kekurangan bahan untuk chip semikonduktor yang akan dipasangkan ke mobil mereka. Sebagai antisipasi, Antlitz menyebut bahwa produksi mobil VW saat ini menggunakan sistem single shifting dan sambil mencari situasi agar bisa memenuhi kebutuhan para konsumen setidaknya selama beberapa minggu ke depan.
