Akibat kelangkaan chip semikonduktor tersebut, beberapa model Mercedes-Benz terganggu distribusinya
Autos.id – Selain harus menghadapi pandemic Covid-19, pabrikan otomotif dunia juga harus dihadapkan pada satu permasalahan lainnya. Salah satu permasalahan yang saat ini mendera beberapa pabrikan otomotif adalah kelangkaan chip semikonduktor. Dan ternyata permasalah kelangkaan chip semikonduktor ini memiliki dampak yang cukup serius untuk beberapa pabrikan. Salah satu yang paling terdampak dari kelangakaan chip semikonduktor ini adalah Mercedes-Benz.
Bahkan Mercedes-Benz terpaksa harus memunda distribusi beberapa model mobil mereka karena permasalahan kelangkaan chip tersebut. Dan bahkan akibat terganggunya distribusi mobil-mobil Mercedes-Benz karena kelangakaan chip tersebut, bisa mencapai 1 tahun lamanya.
Seperti yang dikutip dari Frankfurter Allgemeine Zeitung, beberapa konsumen Mersedes-Benz bahkan harus menunggu lebih lama lagi inden mobil mereka selama kurang lebih 1 tahun. CEO Daimler, Ola Kallenius memberikan permintaan maaf mereka akibat keterlambatan distribusi mobil untuk para konsumen karena kelangkaan chip semikonduktor tersebut. “Untuk sejumlah model, waktu tunggunya akan menjadi lebih panjang dari uang yang kami inginkan. Dan disejumlah kasus bahkan konsumen harus menunggu hingga 1 tahun lamanya agar mobil bisa dikirimkan ke konsumen”, ujar Ola.
Meskipun kasus kelangkaan chip semikonduktor ini adalah masalah yang dihadapi semua produsen otomotif global, tapi menurut Mercedes-Benz bisa menjadi suatu masalah yang cukup serius untuk diatasi dalam waktu dekat. Bahkan Ola menyebutkan bahwa kondisi ini akan bisa terus berlanjut hingga tahun 2023 mendatang atau sekitar kurang lebih 2 tahun.
Salah satu alasan kenapa kelangkaan chip semikonduktor ini menjadi salah satu permasalahan serius di industry otomotifg dikarena pandemi Covid-19. Dimana beberapa negeri yang memberlakukan lockdown serta mengharuskan industry harus berhenti total, membuat pabrik dan industri pembuat chip semikonduktor untuk mobil tersebut tidak bisa bekerja secara optimal dengan seharusnya dan menyebabkan produksi serta komponen dari chip menjadi dibawah yang seharusnya karena tertundanya produksi.
Fokus Pada Mobil Super Mewah dan Tinggalkan Sementara Mobil Volume Maker
Masalah kelangkaan chip semikonduktor yang dialami Mercedes-Benz sendiri membuat mereka mengambil langkah strategis lainnya agar dampak dari kelangkaan tersebut tidak menjadi lebih besar lagi. Salah satu strategi yang digunakana adalah mengganti arah fokus mereka dari sebelumnya ke mobil mainstream yang bersifat volume maker ke arah model-model terbatas dengan harga yang lebih tinggi. Mereka lebih membidik konsumen yang rela membayar lebih mahal untuk mobil kelas mewah daripada para konsumen harus menunggu inden yang lama untuk beberapa model mainstream.
Dengan beralihnya fokus mereka ke pasar mobil mewah yang lebih tinggi lagi diharapkan bisa mengkompensasi kerugian yang diakibatkan dari kelangkaan chip semikonduktor tersebut. Menurut CFO Daimler, Harald Wihelm menyebut bahwa mereka secara sadar akan mengurangi sementara tingkat permintaan untuk mobil mainstream volume maker mereka sampai permasalahan kelangkaan chip ini bisa segera diatasi. “Jadi untuk sementara fokus kamu lebih kepasar mobil mewah dan sport yang lebih tinggi dengan harapan bisa mengkompensasi kerugian akibat permasalahan kelangkaan chip ini yang membuat inden sampai bertahun-tahun” ujar Harald.
