Adanya kerjasama perdagangan bebas antara ASEAN dan Tiongkok membuat penjualan mobil listrik brand Tiongkok di Thailand bisa jauh lebih besar.
Autos.id – Trend kendaraan listrik di berbagai belahan dunia sudah mulai menggeliat. Negeri Gajah Putih, Thailand juga tidak ketinggalan menghadirkan berbagai produk kendaraan listrik dari berbagai merek. Yang menarik, salah satu brand asal Tiongkok, Great Wall Motors menjadi brand dengan penjualan mobil listrik terlaris di negara tersebut.
Great Wall Motors bahkan sudah menjual 2.000 unit mobil listrik ditambah antrian pemesanan hingga 3.000 unit khusus untuk pasar Thailand.
Mengalahkan Penjualan Tesla
Seperti yang dilansir oleh Free Malaysia Today, Great Wall Motors berhasil mengalahkan beberapa brand lainnya termasuk Tesla yang terkenal selalu menguasai pasar mobil listrik di berbagai negara. Di Thailand sendiri, beberapa brand Tiongkok juga sudah mulai berani menjual mobil listrik. Termasuk SAIC Motors yang berbasis di Shanghai.
Di Thailand sendiri, SAIC Motors menjual mobil listrik dengan brand MG yang sudah terjual hingga 4.500 EV. Angka tersebut memang tergolong tinggi namun belum melampaui penjualan dari Great Wall Motors saat ini. Namun hal tersebut menunjukan mobil-mobil listrik dari brand Tiongkok mendapat sambutan yang positif di negara tersebut.
Sejak tahun 2005, perdagangan bebas ASEAN-Tiongkok yang sudah diberlakukan membuat brand-brand Tiongkok bisa menjual mobil mereka tanpa tarif sedikitpun. Hal tersebut membuat keuntungan yang didapatkan sangat besar. Dan yang terpenting, dengan trend mobil listrik yang semakin berkembang membuat brand-brand Tiongkok lainnya juga tertarik menjual mobil listrik mereka di negara ASEAN.
Wakil Ketua FTI atau Federation of Thai Industries, Surapong Paisitpatanapong menyebut bahwa brand-brand dari Tiongkok melakukan pendekatan yang lebih agresif untuk segmen mobil listrik ini. “Sebenaranya brand dari Jepang dan Eropa sudah banyak yang menembus pasar mobil listrik disini, tetapi apa yang dilakukan Jepang dan Eropa ini tidak seagresif dengan apa yang dilakukan oleh Tiongkok”, ujar Paisitpatanapong.
FTI juga memprediksi bahwa penjualan EV di Thailand juga mengalami kenaikan yang signifikan. Pada 6 bulan pertama tahun 2022 ini saja sudah terjual hingga 10 ribuan unit. Artinya lebih dari 4 kali lipat dibandingkan tahun 2021 yang hanya terjual disekitarb 1.954 unit mobil listrik.
Selain itu, Thailand juga memberikan subsidi untuk mobil listrik agar bisa dijual dengan harga yang terjangkau. Hal ini akan mendorong permintaan mobil ramah lingungkungan yang lebih besar lagi serta mendorong brand-brand untuk memperoduksi mobil listrik secara lokal.
Pemerintah Thailand menargetakn angka 30% penjualan mobil bisa diisi oleh mobil elektrikfikasi pada tahun 2030 mendatang. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah sudah menawarkan potongan harga pembayaran kepada konsumen hingga 150.000 Baht atau setara Rp 63 jutaan serta menurunkan pajak mobil listrik dari 8% menajdi 2% saja.
Selain itu, sejak tahun 2021 silam, Thailand juga berambisi merakit mobil listrik sendiri setelah perusahaan minyak dan gas milik negara, PTT Group bekerjasama dengan produsen kontrak asal Taiwan, Foxconn. Rencananya mobil listrik hasil kolaboasi kedua perusahaan dari kedua negara ini bisa terealisasi pada tahun 204 mendatang.
