Last updated on 22 April, 2016
Jakarta, Autos.id – Sistem keyless entry banyak di dengungkan oleh pabrikan otomotif sebagai perangkat keamanan standar bagi mobil. Namun nyatanya, sistem keyless entry gampang dibobol.
Seiring dengan kian majunya teknologi, sedikit banyak turut berimbas pada kian mudahnya seseorang melakukan aktivitas sehari-hari. Tak terkecuali dalam ranah otomotif.
Jika menarik mundur satu dekade, Anda mungkin akan sedikit repot saat ingin berpergian menggunakan mobil, dimana harus membuka pintu dan menyalakan mesin secara konvensional. Namun kini hal tersebut tidak akan jumpai di beberapa seri mobil.
Berkat lahirnya sistem keyless entry, cukup dengan menekan tombol, Anda kini dapat membuka dan menghidupkan mobil dari jarak jauh. Tetapi seperti kata pepatah, tidak ada yang sempurna.
Ternyata teknologi ini masih memiliki kekurangan, yakni gampang diretas, sehingga justru membuka lebar kesempatan tangan-tangan jahil membawa kabur mobil Anda. Adanya celah kelemahan ini diungkapkan oleh Allgemeiner Deutscher Automobil-Club (ADAC).
Seperti dilansir oleh Autoblog, pemilik mobil dapat membuka pintu dan menyalakan mesin dari jarak beberapa meter, karena kunci yang sudah dibenamkan sistem keyless entry memancarkan sinyal radio. Dalam penelitian sederhananya, para pecinta mobil Jerman tersebut, membuat sebuah alat yang sanggup melacak sinyal radio dari kunci bersistem keyless entry, kemudian melebarkan daya jangkaunya sampai jarak puluhan meter.
Alat Peretas Keyless Entry Dijual Bebas
Yang cukup membuat para pemilik mobil was-was, ternyata untuk membangun alat peretas kunci sistem keyless entry tidaklah mahal, yakni cukup sediakan kocek USD 225 saja atau kira-kira Rp 3 jutaan. Begitu sinyal radio berhasil diretas, maka kendali sistem ini bisa diambil alih oleh si pencuri, dan kemudian membawa lari mobil. Apesnya, ternyata mesin mobil masih tetap dapat menyala, meskipun kunci keyless entry sudah berada di luar jangkauan.
ADAC sendiri mengakui, alat yang mereka buat tersebut dapat meretas kunci keyless entry yang diadopsi oleh mobil-mobil garapan Audi, BMW, General Motors, Ford, Kia, dan Toyota. Sebagai informasi tambahan, alat serupa ternyata juga ada yang dijual bebas secara online dengan banderol harga Rp 9 jutaan. [Tgh]
