“Kegagalan sistem” di salah satu pemasok domestik Toyota Selasa pagi yang kemungkinan karena serangan cyber, telah menyebabkan Toyota menangguhkan produksi di 14 pabriknya.
Autos.id – Produsen mobil tersebut telah mengumumkan melalui sebuah pernyataan. Meskipun pernyataan resmi pembuat mobil tidak menyebutkan satu pun bagian mana yang diserang, Surat Kabar Nikkei melaporkan bahwa salah satu pemasok Tier 1 Toyota, Kojima Industries, tampaknya telah menjadi sasaran serangan dunia maya. “Memang benar bahwa kami telah terkena semacam serangan dunia maya. Kami masih mengkonfirmasi kerusakan dan kami bergegas untuk merespons, dengan prioritas utama melanjutkan sistem produksi Toyota sesegera mungkin,” kata seorang narasumber yang tidak disebutkan namanya.
Sebanyak 28 lini produksi akan dihentikan karena kegagalan tersebut, yang mempengaruhi kendaraan di seluruh merek Toyota, Daihatsu, dan Hino, menurut Nikkei.
Dalam sebuah pernyataan email ke The Drive, juru bicara Toyota memperkirakan bahwa penangguhan produksi akan berdampak pada 13.000 kendaraan di Jepang, sementara perusahaan Toyota yakin tidak akan ada dampak pada produksi Amerika Utara saat ini. Tidak jelas apakah Toyota akan melanjutkan produksi pada hari Rabu lalu, karena juru bicara menolak untuk menjawab pertanyaan khusus ini.
Toyota memiliki sekitar 400 pemasok Tier 1 yang bertanggung jawab untuk memproduksi modul dan komponen. Sebagai contoh, Kojima Industries yang bertanggung jawab atas suku cadang plastik untuk interior kendaraan. Pemasok-pemasok ini sering terhubung langsung ke jaringan internal Toyota sebagai bagian dari metode produksi tepat waktu, yang berarti bahwa jika tidak ada pengamanan yang tepat, sebuah insiden dapat meluas ke banyak lini produksi Toyota yang lain. Oleh karena itu sementara pejabat Toyota dan pakar keamanan siber mengevaluasi ruang lingkup situasi. Kojima Industries saat ini sedang melakukan analisis akar masalah dan menentukan cara memulihkan layanan.
Pabrik Ban Bridgestone juga Terdampak
Berita tentang serangan ke pabrik Kojima muncul bersamaan dengan pabrik ban Jepang Bridgestone menyadari insiden terkait keamanan sibernya sendiri pada hari Minggu. Serupa dengan Toyota, Bridgestone sengaja “memutuskan” fasilitas manufaktur dari lini Amerika sampai dapat mempelajari cakupan penuh dari insiden tersebut. Baru-baru ini, Bridgestone mengumumkan bahwa mereka membatalkan shift di pabriknya di Des Moines, Iowa, yang mempekerjakan sekitar 1.300 pekerja.
Tidak segera jelas apakah ada hubungan antara insiden Toyota dan Bridgestone, namun, kedua insiden tersebut mengikuti dukungan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida untuk memblokir Rusia dari sistem pembayaran internasional, SWIFT, serta janji bantuan moneter darurat sebesar $100 juta (Rp 1.43 triliun) untuk Ukraina.
Dalam konferensi pers, Kishida mengatakan bahwa pemerintah Jepang sedang menyelidiki insiden Kojima Industries untuk menentukan apakah ada keterlibatan dari hacker-hacker asal Russia. Pada tahun 2021, Microsoft melaporkan bahwa Rusia terindikasi dalam 58 persen dari semua serangan dunia maya yang disponsori negara.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.