Tim Renault mengaku siap bersaing dengan McLaren untuk thaun 2018 mendatang setelah pergantian pemasok mesin.
AS, autos.id – Renault menegaskan bahwa mereka tidak “takut” dikalahkan oleh McLaren di Formula 1 tahun depan, setelah kesepakatan tentang mesin diselesaikan.
Dengan McLaren kehilangan kepercayaan pada Honda setelah mengalami kesulitan selama tiga tahun terakhir, sebuah kesepakatan telah dicapai dan Toro Rosso akan bertukar mitra mesin untuk tahun 2018.
Direktur Operasional Renault, Cyril Abiteboul, mengakui bahwa langkah McLaren memang memicu beberapa kekhawatiran di dalam produsen mobil pabrikan Prancis tersebut, tentang memberi peluang besar untuk McLaren menyalipnya pada 2018.
Namun dia mengatakan bahwa dia berhasil menghindari sikap skeptis dengan menjelaskan bahwa langkah tersebut paling baik secara keseluruhan untuk tim kerja Renault.
“Ada beberapa kekhawatiran, jadi penting untuk menjelaskan kepada semua orang, termasuk secara internal dan termasuk Enstone, bahwa filosofinya tidak berubah,” kata Abiteboul dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Motorsport.com (21/10/2017).
“Kami tidak berpaling dari kenyataan bahwa satu-satunya tujuan program F1 kami adalah memposisikan tim pabrik Renault di level tertinggi.
“Kami perlu memikirkan strategi, kami perlu memikirkan taktik dan bukan rahasia bahwa menerima kekuatan dari pemasok mesin telah menciptakan lebih banyak pilihan untuk kami melangkah, termasuk opsi pada Carlos Sainz.
“Gaya manajemen saya cukup inklusif, jadi saya cenderung untuk berbagi dengan kelompok manajemen di Enstone dan Viry untuk membahasapa yang kami lakukan, dan mengapa kami melakukan apa yang sedang kami lakukan.
“Sekarang, saya pikir semua orang paham mengapa kami melakukan itu, dan kami tidak takut pada McLaren. Karena pada akhirnya, jika kami ingin berpegang pada rencana awal dan fokus pada tujuan, kami harus mampu mengalahkan semua orang”
Tidak jadi kekhawatiran lebih lanjut
Meski bersikeras bahwa sejajar dengan McLaren pada 2018 merupakan hal yang baik bagi tim, Abiteboul mengakui ada kondisi tertentu yang harus dipenuhi sebelum kesepakatan bisa dilanjutkan.
“Kami tidak putus asa dan kami tidak ingin memusingkan aktivitas mesin pelanggan kami,” Abiteboul menjelaskan.
“Kami ingin bekerja sama dengan tim yang profesional, yang sama-sama melayani, yang setia, dan kami memiliki hubungan jangka panjang dengan Red Bull dan beberapa kali dengan Toro Rosso.
“Ini adalah hubungan yang pasang surut, tapi berhasil dan karena itulah kami tidak putus asa untuk memutuskan hubungan itu.
“Kami hanya memutuskan untuk melakukan perubahan pelanggan, sebuah pertukaran karena seharusnya tidak mengorbankan proyek secara teknis. Jadi karena itu kami tidak menginginkan lebih dari pelanggan yang ada saay ini, jadi tidak lebih dari tiga tim yang menggunakan Renault.
“Dan kami hanya ingin melakukan itu dalam kondisi tertentu, khususnya kondisi ekonomi ditambah pula untuk melayani strategi tertentu, untuk memposisikan tim kerja Renault di level tertinggi.”
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.