Perubahan rencana ini membuat Honda setidaknya masih akan membantu support secara penuh baik bagi tim Red Bull dan Alpha Tauri hingga regulasi mesin saat ini berakhir ditahun 2025 mendatang.
Autos.id – Pada Tahun 2020 silam, Honda sempat memutuskan untuk meninggalkan ajang balap F1 pada akhir musim 2021. Namun ada sebuah perubahan rencana yang dilakukan pabrikan Jepang tersebut. Honda akhirnya memutuskan untuk bertahan di F1 dan akan tetap menyuplai mesin untuk 2 tim saudara yaitu Red Bull dan Alpha Tauri hingga akhir musim 2025 mendatang.
Rencanya ketika Honda memutuskan keluar dari F1, Red Bull sudah menyiapkan divisi untuk pembuatan mesin yang mereka namai Red Bull Powertrains yang masih berbasis dari mesin Honda.
Perubahan Rencana Secara Mendadak
Seperti yang diberitakan oleh Autorevue, penasehat tim Red Bull, Helmut Marko menyebutkan bahwa Honda memutuskan akan tetap membuat mesin baik untuk Red Bull dan Alpha Tauri hingga musim 2025 berakhir. Dan menjadi tahun terakhir dengan regulasi konfigurasi mesin Turbo Hybrid yang sudah ada sejak tahun 2014 silam.
Hemut Marko juga menjelaskan, nantinya Red Bull Powertrains yang sebelumnya mereka siapkan untuk membuat mesin sendiri ini saat ini akan difungsikan sebagai tempat pembuatan suku cadang untuk mesin Honda yang akan digunakan mulai musim 2022 hingga 2025. Marko juga menyebutkan bahwa pembuatan mesin juga masih akan dilakukan oleh pihak Honda langsung di Jepang.
Kemudian Helmut Marko mengungkapkan alasan Honda yang memutuskan tetap ikut di F1 salah satunya karena hadiah atas keberhasilan Red Bull menjadi juara dunia pembalap melalui Max Verstappen. Ia mengaku, Honda ingin lebih memiliki kedekatan yang lebih dengan F1 dibanding sebelumnya.
Terlebih dengan aturan Engine Freeze dimana mesin 2022 ini harus digunakan hingga 4 tahun dengan hanya diberikan beberapa minor update. Dengan Engine Freeze ini, bisa dibilang Red Bull Powertrains dengan Honda menjadi salah satu yang cukup diuntungkan karena tidak membutuhkan riset serta mesin Honda yang ada di Red Bull termasuk salah satu yang terbaik saat ini.
Dengan perubahan rencana ini membuat Red Bull Powertrains tidak akan membuat mesin selama 4 tahun. Adapun mesin yang benar-benar diproduksi dari divisi Red Bull Powertrains ini baru akan terwujud ditahun 2026 mendatang. Tahun 2026 nanti merupakan tahun dimana regulasi mesin akan dirombak total meskipun masih berbasis dengan konfigurasi Turbo Hybrid.
Musim 2026 nanti rencananya masih akan menggunakan regulasi mesin 1.600 cc, V6 dengan Turbo Hybrid. Namun perubahan terbesar yang terjadi adalah dengan dihilangkannya elemen MGU-H serta lebih menguatkan sisi elektrifikasi dengan motor listrik dibandingkan mesin pembakaran dalam alias ICE. Diharapkan dengan perubahan ini membuat banyak pabrikan yang tertarik masuk ke F1.
Hemut Marko juga mengatakan bahwa pabrik Red Bull Powertrains sendiri sudah dibangun dekat markas mereka di Milton Keynes, Inggris. Rencananya pabrik divisi pembuatan mesin dari Red Bull ini akan mulai beroperasi sekitar bulan Mei dan Juni mendatang.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.