Last updated on 4 Juli, 2023
Kebijakan mengenai pengaturan emisi gas buang Euro 7 ini nyatanya justru mendapat pertentangan terutama kepada para produsen otomotif itu sendiri.
Autos.id – Mulai tahun 2025, Uni Eropa akan segera memberlakukan kebijakan emisi terbaru yang diberi nama Euro 7. Langkah kebijakan Euro 7 ini ditujukan untuk mengurangi penggunaan mobil dengan mesin pembakaran dalam serta target nol emisi di benua Eropa pada tahun 2025 mendatang. Meskipun baru akan diterapkan di tahun 2025 mendatang, nyatanya kebijakan Euro 7 ini banyak ditentang berbagai produsen otomotif.
Peraturan emisi Euro 7 dianggap memiliki beberapa masalah yang justru memberikan dampak negatif ke produsen otomotif.
Pertentangan Menganai Euro 7
Dikutip dari Carbuzz, peraturan emisi Euro 7 ini bertujuan untuk mengurangi emisi NOx hingga 35% serta mengurangi partikulat knalpot hingga 13% dibandingkan dengan kebijakan Euro 6 sebelumnya. Dalam aturan emisi yang akan mulai diberlakukan pada 1 Juli 2025 tersebut akan membatasi partikel yang dipancarkan pada rem serta ban dan mengurangi emisi partikel hingga 27%.
Komisaris Uni Eropa, Thierry Breton menyebutkan bahwa peraturan Euro 7 ini juga bertujuan agar kendaraan elektrifikasi bisa lebih berkembang. Menurutnya, meskipun memiliki bobot yang lebih berat hingga 40% dibandingkan mobil biasa, justru mobil listrik bisa memberikan sedikit dampak negatif bagi lingkungan.
Beberapa hal yang banyak ditentang oleh produsen otomotif mengenai proposal Euro 7 ini dari segi pengujian yang tidak mempertimbangkan skenario pengemudi tetapi berdasarkan data tahan dan umur pakai. Terlebih untuk mobil van berukuran besar harus mematuhi angka emisi tertentu. Hal ini terjadi karena fase tersebut merupakan awal dari pengoperasian mesin yang membutuhkan emisi yang harus dipenuhi.
Selain itu, dalam kebijakan Euro 7 ini, kendaraan dengan mesin konvensional harus mempertahankan batas emisi selama masa pakainya yaitu 8 tahun atau 99.419 mil. Lalu masa batas ini bisa diperpanjang dari 1,2 hingga 10 tahun atau 124.274 mil. Kebijakan Euro 7 ini nantinya tidak akan berlaku pada mobil listrik karena mengeluarkan emisi sama sekali.
Kebijakan emisi Euro 7 ini banyak mendapat tentangan, terutama dari produsen otomotif di Eropa. Salah satunya adalah BMW, melalui sang CEO, Oliver Zipse menyebut bahwa proposal Euro 7 ini justru akan memberikan kerugian bagi perusahannya. Ia melihat bahwa Euro 7 bukanlah solusi yang tepat dalam menanggulangi emisi gas buang.
Baca juga: Tips lulus Uji Emisi, Cek Disini
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.