Connect with us

Hi, what are you looking for?

Tips

Phantom Traffic Jam saat Berkendara, Begini Hindarinya

Fenomena Phantom Traffic Jam
Fenomena Phantom Traffic Jam

Autos.id – Ada banyak penyebab kemacetan di beberapa tempat termasuk di jalan tol. Mulai dari jalan masuk tol yang padat, kecelakaan, hingga adanya proyek konstruksi jalan.

Lalu, bagaimana jika mengalami kemacetan tanpa ada penyebabnya sama sekali? Hal ini disebut dengan Phantom Traffic Jam.

Diberbagai negara-negara besar terjadinya fenomena Phantom Traffic Jam di akses jalan bebas hambatan (TOL) termasuk hal yang lumrah, khususnya di Indonesia. Tetapi, tidak banyak orang yang mengerti kenapa fenomena ini bisa terjadi.

Hal sederhana jadi salah satu biang kerok munculnya Phantom Traffic Jam. Yaitu adanya gerakan statis oleh beberapa pengendara di belakang atas reaksi dadakan oleh pengendara di depan yang berakibat terjadinya penumpukan pada mobil.

Dengan istilah lain, sebuah mobil yang sedang melaju kencang tiba-tiba melakukan pengereman secara mendadak. Secara tidak sadar, hal ini bakal kita lakukan dan berdampak ke mobil di belakangnya.

Kemudian, semakin ke belakang kecepatan kendaraan yang lain semakin menurun hingga memasuki kecepatan nol kilometer atau berhenti. Maka dari itu, terjadilah fenomena Phantom Traffic Jam tanpa diketahui oleh para pengemudi.

Baca Lagi: Tips Lulus Uji Emisi, Cek Disini

Tidak heran, jika fenomena ini mampu membuat para pengendara menciptakan antrian yang cukup panjang. Bahkan bisa mencapai 500-1000 meter ke belakang dalam keadaan merayap. Hal tersebut terjadi akibat satu pengendara yang melakukan pengereman secara mendadak.

Fenomena Phantom Traffic Jam

Fenomena Phantom Traffic Jam

Lalu? Bagaimana cara mencegah fenomena Phantom Traffic Jam?

Ternyata tidak bisa kita hindari namanya fenomena ini. Karena beberapa pengendara punya habit berkendara yang buruk. Juga, kendaraan seperti truk dan bus juga punya kecepatan lebih rendah, terutama saat menanjak.

tetapi ada berbagai cara untuk mencegah fenomena ini terjadi. Yaitu dengan cara menjaga jarak dari pengendara ke pengendara yang lain.

Profesor Sains dari Massachusetts Institute of Technology (MT), Berthold Horn memperhatikan pergerakan satu arah yang sering mereka lakukan sebagai sekelompok burung.

Ia menyimpulkan bahwa burung memiliki insting untuk selalu menjaga jarak dan memberikan ruang yang cukup untuk pengereman sehingga tidak terjadi tabrakan dengan burung di depannya.

Hal tersebut dapat kita simpulkan, bahwa pengemudi kendaraan terutama yang sedang mengakses jalan tol harus mempertahankan jarak aman dan tidak melakukan gerakan tailgating atau membuntuti kendaraan di depannya.

Entah kenapa, aksi tailgatting sendiri makin marak dan kemungkinan kejadian Phantom Traffic Jam ini akan berulang kembali.

Sehingga, hal tesebut membuat pengemudi memiliki kesempatan untuk melakukan pengereman sedikit demi sedikit untuk hindari terjadinya efek Phantom Traffic Jam.

Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Tips

Mungkin banyak pengendara yang tidak mengetahui apa itu Phantom Traffic Jam, sebab dan cara menghadapinya. Autos.id – Phantom Traffic Jam adalah suatu fenomena yang...

error: Content is protected !!