Tes Pertamax Turbo Autos.id kali ini melibatkan seluruh anggota keluarga dengan rute Jakarta menuju kawasan Ciawi, Jawa Barat, dengan kondisi beragam.
Jakarta, Autos.id – Momentum liburan di penghujung tahun selalu dimanfaatkan oleh masyarakat dengan berbagai cara. Opsi melakukan perjalanan ke tempat rekreasi di luar kota atau sekedar berkunjung ke rumah sanak famili di kampung juga kerap dipilih oleh sebagian besar masyarakat Ibukota saat ingin menghabiskan momen liburan ini.
Begitupun dengan tim Autos.id yang menyambut libur panjang di penghujung tahun ini. Saya sekeluarga memutuskan untuk sedikit melepas penat dari rutinitas Jakarta yang sesak. Berhubung Saya memiliki dua anak balita, maka diputuskan lokasi yang dituju tidak terlalu jauh. “Yang penting anak-anak harus happy menikmati liburan,” pesan Dewi istriku.
Oke, jarak dekat tapi bisa memenuhi aktifitas anak. Dua syarat itu yang menjadi acuan untuk mulai mencari referensi apa tempat liburan yang bisa dipilih. Keputusan pun akhirnya jatuh pada kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat, dengan destinasi utama tempat wisata Taman Safari Indonesia. Lokasi ini pun disepakati oleh istri saya yang sekaligus juga jadi tes Pertamax Turbo untuk jarak jauh.
“Selain perawatan berkala, saya juga punya prinsip mesin harus selalu pakai bahan bakar (BBM) berkualitas. Agar kesehatan mesin terjaga akibat asupan bahan bakar yang bermutu”
Namun mengingat kawasan Puncak yang selalu tenar akan kemacetannya saat musim-musim liburan, maka kami putuskan untuk berangkat malam hari dan menginap di hotel terdekat dengan lokasi wisata untuk tiga malam. Pertama guna menghindari padatnya lalu lintas saat liburan, dan kedua supaya ada waktu beristirahat agar tubuh kembali segar sebelum kembali ke Jakarta.
Toyota Yaris hitam kebanggan putra kami pun dipersiapkan. Sebelumnya saya tak lupa melakukan perawatan berkala di bengkel resmi Auto2000. Pantang bagi saya pergi dengan seluruh anggota keluarga namun melupakan perawatan mesin. Alih-alih liburan bukan senang yang didapat malah cemberut sepanjang jalan jika mobil mengalami masalah.
Hanya butuh beberapa jam tangan-tangan trampil tim teknisi Auto2000 untuk melakukan perawatan berkala. Selanjutnya serah terima kunci pun dilakukan dan saya meluncur menuju rumah. Meski kondisi mobil sudah cukup bersih, tapi pasca keluar bengkel, ada ritual wajib yang selalu saya lakukan. Car detailing! Hahaha… saya memang orang yang perfeksionis untuk urusan kebersihan termasuk kebersihan mobil. Mobil harus bersih dan wangi. Mungkin inilah yang membuat si sulung selalu bangga dengan hatchback berkelir hitam metallic itu.
Hari mulai beranjak gelap, kami sekeluarga pun mulai bersiap meluncur ke lokasi rekreasi yang sekaligus tes Pertamax turbo untuk jarak luar kota. Tapi sebelum langsung ke tujuan, saya memutuskan untuk mengisi bahan bakar terlebih dulu. Selain perawatan berkala, saya juga punya prinsip mesin harus selalu pakai bahan bakar (BBM) berkualitas. Agar kesehatan mesin terjaga akibat asupan bahan bakar yang bermutu. “Full mas, Pertamax Turbo,” ucap saya kepada operator SPBU 31.12204 yang melayani saya. Beberapa detik berlalu, mobil pun sudah terisi penuh dengan bahan bakar berkualitas dari PT Pertamina (Persero) ini. “Selamat jalan pak, hati-hati dijalan jangan lupa pakai sabuk pengaman,” pesan si operator. Saatnya tes Pertamax Turbo kembali kami lakukan.
Pertamax Turbo sudah menjadi konsumsi BBM kendaraan keluarga kami ini beberapa bulan belakangan ini. Mengingat jika melihat spesifikasi mesin Toyota Yaris 2011 dengan kode 1NZ-FE berkapasitas isi silinder 1.5 liter, hatchback asal Thailand itu memiliki rasio kompresi 10,5 : 1. Dengan catatan data ini maka seharusnya Yaris telah menggunakan BBM tanpa timbal dengan oktan minimal 92. Awalnya kami hanya menggunakan bahan bakar Pertamina jenis Pertamax Plus. Namun ketika kini ada Pertamax Turbo dengan oktan 98, lebih tinggi dari Pertamax Plus yang beroktan 95, maka saya pun mulai menggunakannnya sejak pertengahan tahun lalu.
Perbedaan performa mesin pun mulai terlihat bedanya ketika sudah pakai Pertamax Turbo. Guna menggapai kecepatan yang diinginkan tak perlu lagi bersusah payah menginjak pedal gas dalam-dalam. Suara mesin juga lebih halus, dan keluaran gas dari knalpot juga tak menyengat, bahkan nyaris tanpa bau. Belakangan istriku pun mulai merasakan juga kenikmatan beralih pada BBM yang pernah diuji coba di ajang balap Lamborghini di Eropa itu. “Mobil jadi terasa lebih enteng, gasnya cukup di colek saja sudah ngacir…” komentar istriku.
Pengisian Pertama Turbo kini juga makin mudah karena pembayarannya bisa dilakukan menggunakan kartu kredit Mastercard. Cukup gesek dan tanda tangan tak perlu uang tunai sudah bisa menikmati bagaimana performa Pertamax Turbo. Ini sangat membantu kami ketika harus berpergian keluar kota bersama keluarga, seperti saat liburan akhir tahun ini. Uang tunai yag biasanya dipakai bayar isi BBM kini bisa disimpan untuk kebutuhan beli jajan si kecil juga untuk bayar tol. Apalagi, dengan bayar menggunakan Mastercard saya bisa dapat kesempatan hadiah ke Lamborghini Factory Italia buat melihat langsung bagaimana supercar berlogo Banteng itu diciptakan. Wuihhh… Bisa jadi cerita menarik seumur hidup nih kalau terwujud, Amin! Hehehe…
Cuss… Kelar isi bahan bakar, kami sekeluarga pun meluncur masuk ke jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JOOR) lanjut ke Tol Jagorawi (Jakarta-Bogor-Ciawi) untuk kemudian ambil exit di pintu tol Ciawi. Disini istriku yang pegang kendali mobil. Sesuai prediksi, malam itu suasana jalan lengang. Akibatnya tak butuh waktu terlalu lama untuk sampai dipersimpangan Ciawi-Gadog-Puncak. Mengingat jalan yang lengang, kecepatan mobil bisa kami buat stabil di 80-100 km/jam di jalan tol meski sesekali istriku nakal menyentuh kecepatan 120 km/jam. “Pakai Pertamax Turbo jadi bisa lebih ngebut,” ledeknya mengomentari tes Pertamax Turbo kali ini. Tetapi saya selalu ingatkan untuk tetap jaga kecepatan demi alasan keselamatan.
Sementara ketika memasuki kawasan Gadog, saya yang gantian mengambil alih kemudi. Dengan BBM berkualitas yang membuat sistem pembakaran mesin lebih sempurna, ditambah kondisi mobil yang prima, laju mobil saat menanjak di kawasan Puncak pun tak menemukan problem sama sekali. Kecepatan bisa dijaga di 20-30 km/jam. Sebenarnya kecepatan mobil bisa lebih dari itu mengingat Pertamax Turbo punya andil besar untuk membantu pembakaran mesin berlangsung sempurna sehingga perfroma mesin terdongkrak. Tapi itu saya urungkan demi kenyamanan dua buah hati saya. Dan guna melaju di kecepatan ini hanya butuh sentuhan halus tipis saja di pedal gas, mobil pun melaju lembut merayap menyusuri Jalan Raya Puncak.
Kami atur dikecepatan ini agar si kecil yang belum genap berusia setahun tetap terlelap selama perjalanan. Sementara kakaknya? Selalu setia menemani saya yang bertindak sebagai sopir dengan cerita-cerita heboh khas kanak-kanak meski waktu sudah menunjukkan hampir tengah malam. Tak apalah asal dia selalu ceria. Hasilnya dari tes Pertamax Turbo kali ini konsumsi BBM bisa didapat di angka 18,3 km per liter untuk dalam kota dan 20,6 km/liter untuk penggunaan di tol. Pengukuran ini kami dapat dengan metode pengisian full to full di SPBU yang menyediakan Pertamax Turbo, kondisi mobil diisi dua orang dewasa dan dua orang balita, serta pengemudi bergantian.
Keceriaan pun mencapai puncaknya ketika siang hari kami memasuki kawasan Taman Safari Indonesia. Si sulung tak henti-hentinya bertanya tentang nama-nama hewan dan bagaimana kebiasaan hidupnya serta apa makanannya sehari-hari. Sementara yang bungsu meski belum dapat berkata-kata tapi tetap terlihat bagaimana antusiasnya menikmati hewan-hewan liar dari dalam mobil mereka.
Ah… Betapa senangnya melihat mereka bertiga gembira. Dan saya manusia yang paling bahagia karena memiliki mereka.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.