Last updated on 16 Agustus, 2023
Mobil hybrid dengan cepat berkembang dan sudah menjadi norma baru di dunia otomotif. Dan sekarang tidak hanya mobil, namun juga sepeda motor yang mendapatkan jalur hybrid.
Autos.id – Pada tahun 2030 akan menjadi ilegal untuk menjual mobil baru di Eropa yang murni berbahan bakar fosil, dengan penjualan mesin bermesin pembakaran internal akan berakhir hanya lima tahun setelah itu. Bahkan tanpa undang-undang khusus, banyak tekanan agar sepeda motor juga mengikuti aturan tersebut saat mendekati tahun 2030.
Kawasaki telah membuat komitmen untuk mengembangkan dengan cepat cepat dalam lini kendaraan bertenaga baterai listrik mereka, dengan rencana untuk meluncurkan sejumlah besar model hybrid dan listrik murni, dan sekarang sepertinya Yamaha juga mempertimbangkan kembali ide sepeda motor hybrid.
Yamaha sudah lebih dulu kembangkan motor hybrid
Yamaha adalah pionir di area tersebut. Kembali pada tahun 2005, mereka menunjukkan dua konsep sepeda motor berbahan bakar hybrid; Gen-Ryu menggabungkan mesin R6 dengan motor listrik dalam model low-slung tourer, sedangkan HV-01 adalah motor matic yang lebih konvensional dengan ide yang sama.
Konsep hybrid Luxair Yamaha diikuti pada tahun 2007, dan pada tahun 2009 HV-X mendemonstrasikan sistem hybrid yang hampir diproduksi dengan mesin tunggal 250cc dan motor listrik 20hp yang dikombinasikan dalam matic maxi, Namun, tepat pada saat itu krisis keuangan global menghancurkan anggaran untuk divisi R&D sehingga motor-motor tersebut belum bisa keluar di pasaran. Sekarang, minat perusahaan pada gagasan itu telah dihidupkan kembali.
Baca juga: Ternyata Ini Alasan Yamaha Tidak Memproduksi Mobil dan Toyota Tidak Memproduksi Motor
Desain Terbaru
Desain lama dari Yamaha lama tersebut dalah hybrid paralel, dengan mesin bensin dan motor listrik keduanya menggerakkan roda belakang baik sendiri atau bersama-sama. Tetapi desain baru Yamaha menampilkan set-up hybrid di mana sistem penggeraknya murni listrik tetapi dengan mesin bensin kecil yang digunakan sebagai generator yang memperluas jangkauan untuk mengisi ulang baterai.
Paten untuk sepeda semacam itu muncul pada tahun 2020 dan sekarang dokumen lebih lanjut yang menunjukkan tiga desain sepeda motor hybrid telah diterbitkan.
Yang terkecil adalah mesin matic berukuran 125cc, dengan mesin bensin/unit generator rendah di rangka, baterai di bawah jok dan motor listrik di lengan ayun. Tanpa perlu menggerakkan roda belakang, bagian genset bertenaga bensin dibaut ke dudukan elastis sehingga getaran tidak sampai ke rangka atau pengendara.
Baca juga: Inilah 5 Motor Listrik dengan Jarak Tempuh Terjauh di Tahun 2023
Yamaha Hybrid
Mesin bensin satu silinder akan kekurangan tenaga dan torsi untuk memberikan kinerja yang dapat digunakan untuk menjalankan motor sendiri, tetapi dengan menjalankan pada rpm paling efisien, mereka dapat terus-menerus digunakan mengisi baterai. Mesin pembakaran lebih efisien saat hangat; yang listrik lebih baik tetap dingin. Desain Yamaha menunjukkan beberapa kemungkinan variasi pada set-up radiator untuk mencapai tujuan ini.
Selanjutnya adalah desain maxi-skuter dengan sasis bergaya TMAX, dengan mesin bensin dan generator duduk di depan motor listrik di antara kaki pengendara dan rantai atau sabuk penggerak konvensional ke roda belakang. Akhirnya, ada sepeda motor yang memposisikan mesin bensin kecilnya tinggi-tinggi, tepat di belakang kepala kemudi, dengan powertrain listrik besar mengisi ruang di mana biasanya terletak mesin dan transmisi.
Dengan fokus yang berkembang pesat pada sumber tenaga alternatif, paten ini kemungkinan akan menjadi pelopor kendaraan hybrid. Dengan Kawasaki diharapkan untuk secara resmi meluncurkan sepeda motor hybrid pertamanya akhir tahun ini, Yamaha mungkin tidak jauh di belakang.
Baca juga: Empat Alasan Kenapa Harus Beralih ke Motor Listrik!
