Suzuki Satria 2-Tak Lumba-Lumba dan Hiu, Apa Bedanya?

Terdapat dua tipe motor legendaris Suzuki Satria 120 2-tak yang memiliki spesifikasi yang hampir mirip sehingga agak sulit untuk dibedakan.

Autos.id – Banyak orang yang bingung, apa perbedaan antara Suzuki Satria 120 2-tak jenis lumba-lumba dan hiu? Sebutan “Suzuki Satria 2-tak lumba-lumba” dan “Suzuki Satria 2-tak hiu” merupakan julukan yang digunakan untuk membedakan dua generasi Suzuki Satria 2-tak yang berbeda.

Penamaan “lumba-lumba” diberikan pada generasi awal Suzuki Satria yang memiliki bodi kotak yang membulat. Sementara itu, “hiu” adalah sebutan untuk generasi terakhir Suzuki Satria yang memiliki bentuk bodi yang lebih tajam dan meruncing. Lalu apa saja perbedaan yang lainnya?

Spesifikasi Suzuki Satria 2-Tak Lumba-Lumba

Suzuki Satria 2-Tak Lumba-Lumba. (Sumber: Autofun)

Suzuki Satria lumba-lumba memiliki nama resmi Suzuki Satria 120S dan pertama kali diperkenalkan pada tahun 1997. Motor ini memiliki ciri khas dengan mesin tegak berkapasitas 120 cc 2-tak, dilengkapi dengan monoshock atau suspensi tunggal, SCAF, dan transmisi manual 5 percepatan. Mesin ini memiliki tingkat kompresi sebesar 7,0:1 dan mampu menghasilkan tenaga hingga 13 dk dengan torsi mencapai 12,7 Nm.

Pada masa itu, suspensi tunggal atau mono shock merupakan inovasi yang pertama kali diterapkan pada motor bebek. Suzuki Satria menjadi salah satu pelopor penggunaan suspensi ini ketika sebagian besar motor bebek lain masih menggunakan jenis dual shock.

Selain itu, terdapat inovasi lain bernama SCAF atau Suzuki Computerized Analyzed Frame, yang membuat motor ini lebih stabil saat digunakan pada segala kecepatan.

Baca juga: Intip Perjalanan Yamaha RX-King, Raja Jalanan Tahun 80-90an

Spesifikasi Suzuki Satria 2-Tak Hiu

Suzuki Satria 2-Tak Hiu. (Sumber: Pinterest)

Suzuki Satria hiu merupakan generasi terakhir dari Suzuki Satria 2-tak yang dijual di Indonesia, dengan tipe 120R LSCM yang diluncurkan pertama kali pada tahun 2003. Pada waktu itu, Suzuki Satria lumba-lumba harus dihentikan produksinya karena mengikuti peraturan pemerintah yang melarang produksi motor 2 tak di dalam negeri. Sebagai hasilnya, Suzuki Indonesia mengimpor tipe Satria hiu terbaru ini secara CBU dari Suzuki LSCM (Lion Suzuki Corporation Malaysia).

Dibandingkan dengan generasi sebelumnya, terdapat perbedaan mencolok dari segi desain bodi dan lampu. Generasi terakhir ini juga dilengkapi dengan tambahan fitur tachometer dan memiliki tenaga yang lebih besar, mencapai 15,5 dk.

Baca juga: Honda NSR 150: Sejarah, Spesifikasi, dan Harga di Indonesia

Bagaimana Detailnya?

Berbagai tampilan Suzuki Satria 2-tak. (Sumber: Ist)

Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara Suzuki Satria lumba-lumba dan hiu:

1. Dashboard

Perbedaan yang mencolok antara dashboard Suzuki Satria lumba-lumba dan hiu terlihat dari perbedaan desain yang cukup mencolok. Satria hiu unggul dari versi lumba-lumba karena dilengkapi dengan banyak modifikasi baru.

Pada Satria hiu, beberapa peningkatan telah diterapkan yang belum ada pada Satria lumba-lumba, seperti panel instrumen dengan takometer dan speedometer. Takometer berfungsi sebagai indikator putaran mesin motor.

2. Mesin

Dari segi spesifikasi mesin, Suzuki Satria hiu memiliki upgrade yang lebih modern dibandingkan Satria lumba-lumba. Keduanya sama-sama menggunakan mesin girboks 6-speed, tetapi Satria hiu memiliki keunggulan dalam sistem kelistrikan.

Tenaga yang dihasilkan oleh Satria hiu juga lebih besar. Satria lumba-lumba hanya menghasilkan tenaga sekitar 13 dk, sedangkan Satria hiu mampu mencapai tenaga hingga 15 dk.

3. Desain Bodi dan Lampu

Dari segi desain, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, keduanya memiliki perbedaan yang mencolok, sehingga diberi julukan lumba-lumba dan hiu. Satria hiu memiliki desain bodi yang lebih ramping dan tajam dibandingkan Satria tipe lumba-lumba. Selain itu, lampu depan Satria hiu juga terlihat lebih menyipit.

Perbedaan desain bodi ini juga dapat dirasakan ketika mengendarai. Satria hiu akan lebih nyaman bagi pengendara yang memiliki tubuh tinggi.

4. Sistem Pengapian

Dari segi sistem pengapian, Suzuki Satria hiu telah menggunakan teknologi CDI atau Capacitor Discharge Ignition. Fungsinya adalah mengatur waktu percikan api dari busi untuk bahan bakar.

Sistem pengapian CDI ini sangat berpengaruh terhadap performa motor secara keseluruhan. Semakin baik sistem pengapian membakar bahan bakar, mesin dapat menghasilkan panas dengan lebih optimal, sehingga kinerja motor menjadi lebih maksimal. Adanya teknologi CDI membuat Satria hiu secara standar lebih irit bahan bakar dibandingkan Satria lumba-lumba.

Baca juga: Daftar Harga Terbaru Motor Suzuki

Sumber: Berbagai sumber